Sangihe(Sulut)Kompas86.id
Krisis listrik yang melanda kepulauan Sangihe dalam beberapa bulan terakhir berdampak cukup merugikan bagi seluruh warga Sangihe. Tak ayal, protes dan kecaman bahkan hujatan terhadap PLN kerap menghiasi laman – laman media sosial setiap harinya.
Betapa tidak, pemadaman bergilir yang dijadwalkan perusahaan pelat merah tersebut dinilai tak lagi sesuai jadwal dan berlangsung cukup lama. “Kondisi ini sangat meresahkan dan merugikan Kapan . ini mo kembali normal?” Sembur warga Sawang Bendar.
Terkait keresahan warga tersebut, pihak PLN UP3 Tahuna pun memberi penjelasan. Melalui rilis yang diterima, managemen PLN Tahuna awalnya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat tidak normalnya pasokan listrik yang diterima pelanggan.
Soal tidak maksimalnya pelayanan juga diakui oleh managemen PLN akibat gangguan pada mesin pembangkit. Detil dijelaskan, pemeliharaan mesin telah selesai dilaksanakan pada akhir Agustus dan selama sepekan pasokan listrik berjalan normal, namun, sesudah itu, jelas managemen, beberapa mesin pembangkit lainnya yang sebelumnya bekerja normal juga mengalami gangguan akibat beberapa benturan atau hantaman benda asing yang mengenai jaringan distribusi baik hewan ataupun pepohonan yang juga terakumulasi dengan gangguan lainnya.
Akibat gangguan mesin, maka dilakukan lagi penghentian pasokan listrik ke pelanggan secara bergilir untuk mengantisipasi kelebihan beban bagi mesin pembangkit yang masih beroperasi normal.
Soal perbaikan mesin, dipastikan terus dilakukan dan tengah menunggu beberapa spare part yang didatangkan dari luar daerah. “Proses perbaikan dan pengiriman spare part memang membutuhkan waktu, namun mudah – mudahan bisa segera diselesaikan dan pasokan listrik ke pelanggan kembali normal” Ungkap managemen PLN UP3 Tahuna dalam rilisnya. (Arifin Lakoro)