Tasikmalaya Jabar-Kompas86.ID
Relawan yang sekarang ini disebut dengan pejuang perubahan, seorang aktivis dari Bogor Bernama Adel telah berkomunikasi dengan Kang Mumuh dari Tasikmalaya, terkait pergerakan aksi buat tanggal 18,19 dan tanggal 20 Maret 2024.
Kronologis kejadiannya sebagai berikut, “ Sebelum terjadi aksi pada tanggal 18, 19 Maret 2024 dimana tanggal 19 Maret ada aksi di depan Gedung DPR RI yang dipimpin oleh Prof. DR. Dim Syamsuddin, selanjutnya Yulius dari Garut dia sebagai relawan AMIN meminta bantuan 1 bus, kapada kang Mumuh dari Tasikmalaya namun oleh kang Mumuh diarahkan coba saja hubungi Teteh Adel dari Bogor. Berjalan dengan waktu pada tanggal 17 Maret 2024 sudah terjadi komunikasi antara Yulius dengan Adel. Dan akhirnya Adel memberikan uang tunai sebesar Rp. 5.000.000 di transfer kepada atas nama D Noerdjaman ke rekening 0081568230 Bank BNI.
Tujuan mentrasfer uang sejumlah Rp. 5.000,000 untuk membantu pembiayaan operasional pembayaran 1 unit bus, sebagai penanggung jawab yang menerima uang adalah Yulius.
Adel menginsturksikan kepada Yulius ditunggu peserta aksi sejumlah 60 orang, untuk tanggal 19 Maret 2024, tapi kenyataanya pada tanggal 19 untuk ditunggu dilapangan aksi depan halaman Gedung DPR RI, tapi kenyataannya tidak ada sama sekali.
Padahal transfer dilakukan pada tanggal 18 Maret 2024 pukul 23:29 WIB.
Dan masih bisa untuk melakukan pembayaran pada tanggal 19 pukul 08.00 WIB. Pagi tapi semua ini diluar dugaan akhirnya Yulius dengan pembelaannya sendiri bahwa mereka dengan alasan yang tidak jelas, bahwa tidak memungkinkan untuk berangkat pagi.
Oleh kang Mumuh ditanya langsung kang Yulius kapan mau berangkat berapa orang yang ikut….tapi tidak ada jawaban……sudah lebih dari 6 jam baru tiba kiriman WA dia mengirimkan video dan photo cuman diphoto jumlahnya 6 orang,
Ujar Mumuh sudah diingatkan bahwa tolong kalau benar bawa Bus mohon diphoto didalam bus dan lalu setelah turun mohon peserta aksinya di photo dan divideo kirim ke wa Mumuh.
Tapi ditunggu sudah lebih dari 6 jam tidak ada laporan. Bahkan mumuh ditegur sama Yulius Mumuh tidak punya hak untuk meminta laporan ke Yulius karena ujar Yulius saya pertanggungjawaban laporan hanya ke Adel. Ucap Yulius kepada Mumuh.
Tapi Adel, “minta bantuan kepada Mumuh. Akhirnya perdebatan argumentasi terjadi antara Yulius, Adel dan Mumuh karena pada saat pukul 14.41 WIB terjadi teleconference 3 orang, dan saling memberikan keterangan.
Ujar Mumuh, “Silahkan Yulius berikan bukti-bukti terkait dengan pembayaran PO BUS, nama bus apa Alamat kantornya apa…….? Silahkan laporkan ke Adel.
Akhirnya adel kirim WA ke Mumuh denga isi sbb: “Males saya….asumsi asumsi. Ini bukan masalah asumsi tapi tanggung jawab.
Diduga Yulius merekayasa argumentasi dengan dugaan modus penipuan.
“Harapannya kepada Yulius agar secepatnya menyelesaikan masalah ini dengan sebaik-baiknya dan tunjukan pola kedewasaan dan etika berorganisasi” pungkas Mumuh.
Red