Pelantikan Pengurus PWI Lahat Terkesan Memecah Bela Organisasi

oleh
Bagikan artikel ini

Kompas 86.id
LAHAT – Sejak dilaksanakan Konferkab PWI pada Senin tanggal 20 Februari 2023 silam di Hotel Buser, dengan hasil Nurmala mendapat 18 suara dan Ishak Nasroni mendapatkan 15 suara serta Ehdi mendapatkan 1 suara. Di akhir Konferkab, Ketua PWI Sumsel DR H. Firdaus Komar S.Pd, M. Si berpesan pada Ketua PWI yang terpilih, agar Ketua terpilih merangkul dan menjadikan PWI Kabupaten Lahat tetap solid.

Diperjelasnya, hal biasa menjelang Konferkab PWI suasana berbagai dukungan kurang harmonis. Namun selesai Konferkab, semua anggota menjadi satu kembali. Kendati demikian semua pesan yang disampaikan Ketua PWI Sumsel tersebut tak digubris sama-sekali oleh Nurmala selaku Ketua PWI Lahat terpilih saat menyusun formatur kepengurusan.

Seperti diketahui hari ini, Selasa (21/3/2023) pelantikan pengurus PWI Lahat hampir separuh dari anggota yang masuk dalam kepengurusan baru tersebut. Kondisi yang tak lazim dalam konsolidasi di Pengurus PWI Lahat ini, sangat disayangkan oleh beberapa anggota PWI yang sudah berstatus Anggota Biasa dan sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

Muchtarim, salah satu Anggota Biasa merinci, seharusnya semua anggota PWI diberikan undangan untuk mengikuti prosesi pelantikan Pengurus PWI Lahat yang dilaksanakan hari ini di Pendopoan Rumah Dinas Bupati Lahat. Ia menyebut, sekalipun tak diikutsertakan dalam SK kepengurusan PWI, setidaknya kita juga diundang.

“Sama-sekali tak mendapatkan undangan untuk menghadiri pelantikan pengurus PWI, saya sudah mengetahui bahwa pelantikan Pengurus PWI dilaksanakan hari ini setelah melihat berbagai ucapan atas dilantiknya Pengurus PWI Lahat yang berjejer depan rumah dinas Bupati lahat,” ungkapnya.

Secara organisasi, lanjutnya, ia dirinya memang tergolong baru masuk di organisasi PWI, akan tetapi ia sudah mengikuti semua prosedur untuk dapat bergabung di organisasi PWI, seperti mengikuti orientasi untuk mendapatkan kartu Anggota Muda dan UKW untuk meningkatkan status ke Anggota Biasa.

“Kalau organisasi PWI dibuat pecah seperti ini, yang namanya slogan BANGKIT itu apanya,” tanya owner Media Sahabatsiber.com ini.

Hal senada juga disampaikan oleh Nopiriadi yang telah memiliki Kartu UKW Muda, ia sangat menyayangkan kepengurusan PWI Lahat menjadi terpecah belah. Dia mempertegas, organisasi PWI adalah wadah bagi Wartawan yang tergabung dalam organisasi PWI. Apalagi kalau anggotanya sudah memiliki sertifikat uji kompetensi wartawan, ia tetap menjadi anggota PWI dan tak bisa dikucilkan dari keanggotaan.

“Seharusnya ketua yang baru dilantik ini memberikan semangat baru bagi anggota, bukan memecah belah organisasi. Sehingga anggapan dari luar, organisasi PWI kita Lahat ini tampak tak solid,” ujarnya.

Masih kata Nopiriadi, berbeda dengan pelantikan kepengurusan PWI Lahat pada tahun 2019 yang dijabat Ishak Nasroni. Saat itu semua keanggotaan PWI masuk dalam kepengurusan atau dimasukkan di SK Pengurus

“Jangan-jangan organisasi sekarang ini sudah ditunggangi politik, sehingga tampak sengaja ingin memecah-belah imbuhnya.

Ada juga Diansyah Putra, S. Pd yang berpendapat bahwa secara organisasi aturan untuk masuk dalam struktur kepengurusan PWI adalah hak Ketua, Tapi secara etika, semestinya ketua terpilih merangkul semua anggota.

“Di podium, ketua terpilih pernah mengatakan, kita adalah saudara. Saatnya kita kompak, itulah ucapan Nurmala,” jelas mantan Sekretaris PWI ini.

Sementara itu, Ketua PWI Sumsel DR. H. Firdaus Komar, S. Pd, M. Pd.i, jauh sebelum dilaksanakan pelantikan kepengurusan PWI Lahat sudah meminta nama-nama anggota untuk dimasukkan ke dalam SK kepengurusan baru PWI Lahat pada Ishak Nasroni sebagai mantan Ketua PWI Lahat. Dan nama-nama tersebut sudah dikirim oleh Ishak Nasroni.

Atas nama-nama yang dikirim tersebut, Ketua PWI Sumsel mengucapkan terimakasih dan berharap PWI Lahat solid. Namun setelah dilaksanakan pelantikan kepengurusan PWI Lahat yang baru, Ishak Nasroni terkejut, karena nama-nama yang dikirim atas permintaan Ketua PWI Sumsel tak masuk dalam kepengurusan PWI baru.

“Ya, saya sangat menyayangkan nama-nama anggota yang diminta Pak Firdaus Komar selaku Ketua PWI Sumsel itu tak diindahkan oleh kepengurusan PWI Lahat yang baru. Kita berharap PWI Lahat ini semakin ke depan, semakin membaik dan solid. Mendirikan PWI di Kabupaten Lahat itu tidak gampang, kami berjibaku menahan lapar saat itu. Kalau memang akan begitu kejadiannya, lalu untuk apa Ketua PWI Sumsel meminta nama-nama tersebut saat menyusun formatur,” harapnya.

Terus terang, diakuinya, jika memang etika pengurus PWI Lahat yang sekarang ini sangat minim. Pasalnya, SK kepengurusan PWI Lahat yang lama masih belum masuk Demisioner, kok Nurmala CS sudah berani menduduki Sekretariat PWI Lahat dengan tanpa meminta izin pada dirinya selaku Ketua PWI yang saat itu masih aktif.

“Kan secara etika, mereka itu tidak mengerti berorganisasi. Masa iya sih, belum punya SK dan belum dilantik, mereka sudah seolah-olah sudah jadi pengurus. Sedangkan saat itu, baru beberapa hari pemilihan ketua”, sesal Ishak.

Padahal, Ia menambahkan, sebelumnya saat sambutan di acara HPN di Pendopoan Rumah Dinas Bupati Lahat, dirinya menyatakan siap untuk diajak berkoordinasi dan konsulidasi.

“Tapi melihat cara mereka (Nurmala CS) seperti anak ayam yang baru netas, melompat-lompat kegirangan melihat dunia nyata yang baru, maka saya menganggap mereka tidak mau berkoordinasi. Ya, kalau begitu kita juga nyatakan sikap, siap beroposisi”, tutupnya, geram saat dikonfirmasi.

Terkait hal tersebut, Nurmala selaku Ketua PWI Lahat terpilih dan resmi dilantik, hingga berita ini ditayangkan tidak memberikan jawaban saat dikonfirmasi. (Ujang A / akbar)