Peringati Dies Natalis ke-17, STIKes Karsa Husada Garut Bahas Pentingnya Gizi Optimal Menuju Generasi Emas 2045

oleh
Bagikan artikel ini

Garut Jabar_Kompas86.id

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karsa Husada Garut menggelar Seminar Nasional dengan tema “Gizi Optimal untuk Menyongsong Generasi Emas di Tahun 2045” pada Kamis (22/8/2024). Acara ini berlangsung di Gedung Pendopo, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, dan menjadi bagian dari perayaan Dies Natalis STIKes Karsa Husada Garut yang ke-17.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, dr. Tri Cahyo Nugroho, turut hadir dan memberikan apresiasi atas terlaksananya acara ini. Dalam sambutannya, dr. Tri menyampaikan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk mempersiapkan generasi muda agar mampu menjadi generasi unggul pada tahun 2045. Ia menyoroti pentingnya penanganan masalah gizi, khususnya terkait dengan stunting dan wasting (gizi buruk)

“Selain masalah stunting, wasting atau gizi buruk juga menjadi perhatian serius. Jika tidak ditangani segera, wasting dapat berkembang menjadi stunting. Oleh karena itu, isu Kementerian Kesehatan saat ini tidak hanya berfokus pada stunting tetapi juga pada wasting,” ujar dr. Tri.

Lebih lanjut, dr. Tri mengungkapkan bahwa pemerintah daerah telah melaksanakan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal bagi balita yang mengidap wasting di Kabupaten Garut sebagai langkah pencegahan dan penanganan dini.

Sementara itu, Ketua STIKes Karsa Husada Garut, Engkus Kusnadi, menjelaskan bahwa seminar ini merupakan rangkaian dari perayaan Dies Natalis ke-17. Engkus menekankan pentingnya tema gizi yang diusung dalam seminar ini, terutama untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa kesehatan akan peran gizi dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia, khususnya bayi baru lahir.

“Mengingat 17 tahun itu sebetulnya adalah usia yang tentu perlu diingat oleh kita semuanya, bahwa kita menginjak masa tentunya dewasa, remaja memasuki dewasa sehingga kami akan mengenang ini,” ucap Engkus.

Menurutnya, Gizi tidak hanya berpengaruh pada kecerdasan, tetapi juga pada pertumbuhan fisik. Oleh karena itu, pemerintah saat ini memiliki program untuk mencapai zero new stunting. Oleh karenanya seminar ini juga berkaitan dengan upaya-upaya penanganan stunting yang saat ini tengah menjadi prioritas.

Engkus juga menambahkan bahwa STIKes Karsa Husada Garut berencana untuk membuka program studi gizi dalam waktu dekat, mengingat kebutuhan tenaga ahli gizi yang semakin meningkat. Pihaknya berharap pendirian program studi gizi ini dapat membantu pemerintah dalam menangani masalah gizi di Indonesia dan mencetak tenaga nutrisionis yang andal.

“Oke karena itu, pada kesempatan kali ini juga kami memohon doa dari semuanya mudah-mudahan pendirian program studi gizi ini tentu yang hari ini sudah memasuki finalisasi,” pungkasnya.

(Soni)