BOJONEGORO|KOMPAS86.ID, –
Saat menghadiri klarifikasi terkait pupuk bersubsidi yang tidak didapatkan kelompok tani Desa Bobol tahun ini. Warno selaku ketua kelompok tani berharap pemerintah peduli untuk membantu mendapat pupuk bersubsidi.
Acara yang bertempat di balai penyuluh pertanian (BPP) Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur tersebut turut dihadiri Babinsa dan seluruh pengurus kelompok tani Desa Bobol.
Saiful Irawan selaku petugas PPL mengatakan bahwa jatah pupuk subsidi untuk tahun 2023 ada penguranggan cukup dratis.
Oleh karena itu, seluruh pengurus kelompok tani khususnya Desa Bobol agar mencari solusi supaya petani tetap bisa menanam jagung dan padi, meski jatah pupuk subsidi di kurangin.
Meskipun harus memakai pupuk non subsidi atau pupuk organik. Warno mencari cara supaya seluruh pengurus kelompok tani di Desa Bobol membuat genta organik atau peptisida nabati intinya kembali kealam ungkapnya.
Warno selaku ketua Gapoktan Desa Bobol meminta pemerintah untuk memikirkan nasib para petani yang mayoritas petani jagung.
” Saya minta pemerintah segera mengambli langkah untuk menambah kuota pupuk subsidi” tutur Warno, meski dalam Permentan No 10 tahun 2022 menyatakan lahan hutan tidak dapat pupuk subsidi, seperti tahun sebelumnya, ungkap Warno.
Contoh seperti kelompok tani manunggal, dimana anggotanya 242 orang, dan yang mendapat pupuk subsidi hanya 110 orang, itu baru satu kelompok belum kelompok-kelompok lainnya.
Seluruh pengurus kelompok tani Desa Bobol Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro,, mengharap pemerintah membantu kebutuhan para petani yang membutuhkan pupuk subsidi di lahan garapan (hutan) seperti tahun tahun sebelumnya.