Pj. Bupati: Babat Habis Stunting Jepara Tahun 2023

oleh
Bagikan artikel ini

Jepara Jateng-kompas86.id

Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta bertekad untuk menjadikan Jepara bebas stunting di tahun 2023. Berbagai upaya dan strategi disiapkan untuk melakukan intervensi anak-anak yang terkena stunting.

 

Hal ini disampaikan Edy Supriyanta, dalam kegiatan Benchmarking (pembandingan) percepatan penurunan angka stunting yang digelar di Kabupaten Sukoharjo, Senin (5/6/2023). Dalam kesempatan itu, Edy mengajak dinas terkait dan juga Kepala Puskesmas se-Kabupaten Jepara.

 

Rombongan diterima Bupati Sukoharjo Etik Suryani. Hadir pula Komandan Kodim 0719/Jepara Letkol Inf. Mokhamad Husnur Rofiq, dan Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan. Harapannya, akan ada sinkronisasi program penanganan stunting lintas sektoral.

 

“Kami juga menggandeng jajaran TNI dan Polri, untuk turun melakukan intervensi penanganan stunting,” ungkap Edy.

 

Dikatakan, masih ada 5.385 anak stunting di Kabupaten Jepara yang harus segera tertangani. Ini harus dikeroyok bareng-bareng agar tertangani.

 

“Kami bertekad bulat akhir 2023 babat habis stunting di Jepara,” kata Edy.

 

Disampaikan, butuh anggaran sekitar Rp36 miliar untuk penanganan stuntng di Jepara. Untuk itu, Edy mengajak pimpinan Perangkat Daerah bersama sama memberikan intervensinya pada penanganan stunting.

 

Edy berharap, Anak-anak stunting ini, mendapatkan pendampingan ekstra dari Puskesmas dan bidan desa. Termasuk untuk memberikan asupan makanan mereka sehari-hari.

 

Dikatakan Edy, jika di Sukoharjo terdapat Algae sebagai multivitamin anak-anak stunting. Jepara juga punya potensi perikanan yang besar. Tentu jika ini di kolaborasikan, tidak mustahil Jepara bebas stunting 2023.

 

“Saya ingin kita menggali potensi yang kita miliki. Kita punya potensi perikanan yang cukup besar. Tepat jika dikonsumsi anak penderita stunting,” katanya.

 

Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, stunting menjadi tugas bersama. Merubah stunting jadi zero tidak mudah seperti halnya membalik telapak tangan. Kesuksesan ini harus di dukung semua pihak. Termasuk peran ibu-ibu PKK.

 

“Menggerakkan PKK di Posyandu. Karena ibu hamil harus sering ke Posyandu. Beri pengetahuan kepada bumil sebelum terlambat,” kata dia.

 

Di Sukoharjo terdapat Perbup Nomor 90 tahun 2022, tentang strategi komunikasi perubahan prilaku dalam pencegahan stunting. Ini yang mungkin bisa diadopsi oleh Jepara.

(Rud)