Kompas86.id, Cimahi – Dalam rangka membantu Pemerintah Daerah dalam pengendalian inflasi, Bank Indonesia memberikan bantuan 5000 bibit cabe kepada Kelompok Tani Hurip Jaya Kp. nyalindung RT 02 RW 05 Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi pada Selasa (05/12/2023). Bantuan 5000 bibit cabe secara simbolis diserahkan oleh Pj.Wali Kota Cimahi Dicky Saromi dan Deputi Direktur Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat Yusuf Wicaksono kepada anggota Kelompok Tani Hurip Jaya Kp.Nyalindung. Selain penyerahan bantuan bibit juga dilaksanakan gerakan tanam pangan cepat panen dalam rangka penyediaan bahan pangan ditingkat rumah tangga untuk menekan angka inflasi.
Deputi Direktur Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat Yusuf Wicaksono dalam sambutannya menjelaskan bahwa pemberian bibit cabe menjadi salah satu upaya Bank Indonesia untuk menekan laju inflasi di Jawa Barat, khususnya di Kota Cimahi .
“Salah satu Upaya Bank Indonesia untuk membantu pengendalian inflasi dari sisi supply, yaitu untuk menambah pasokan di Masyarakat agar harganya bisa terkendali, oleh karena itu kita bekerjasama dengan pemerintah provinsi, kota dan kabupaten di seluruh Jawa Barat dengan produk holtikultural. Khusus di Kota Cimahi ini kita bantu di cabe rawitnya, yang mengalami penurunan produksi disebabkan pengaruh El nino musim kering yang panjang sehingga musim tanamnya mundur dan berpengaruh pada produksinya , menyebabkan produksi di bulan November dan Desember tidak mencukupi kebutuhan. Angka Inflasi Jawa Barat adalah 0.38 %, tapi 0,17% nya disumbang oleh cabe rawit. Tuturnya saat diwawancarai awak media
Sementara Pj.Wali Kota Cimahi Dicky dalamsambutannya menyampaikan apresiasinya atas bantuan 5000 bibit cabe dari Bank Indonesia. Melalui Gerakan taman pangan cepat panen hotikultura (gertam parti) dapat untuk meningkatkan produksi komoditas hortikultura khususnya tanaman cabe, serta mendukung peningkatan ekonomi dan daya beli masyarakat dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Cimahi,
“Kegiatan hari ini, adalah satu langkah yang dilakukan secara struktural atau sistemik dalam pengendalian inflasi di Kota Cimahi hususnya untuk komoditi cabe, karena komoditi cabe ini di hampir semua daerah fluktuasi harganya selalu berubah dan cenderung naik, maka yang kami lakukan ini adalah berupaya agar dari sisi penyediaan atau supply dapat dilakukan oleh Kota Cimahi secara mandiri melalui para petani setempat pada lahan-lahan pertanian yang tersedia” jelasnya.
Dicky berharap bantuan 5000 bibit cabe dari Bank Indonesia dapat dipelihara dan dirawat oleh para petani yang sudah ditunjuk dan kami percayakan, sehingga nanti 3 bulan kemudian kami dapat kembali datang untuk panen, jadi bukan hanya menanamnya saja. Ada beberapa lahan pertanian yang tidak hanya berupa lahan terbuka, tetapi dilakukan juga secara urban farming / urban farming dilakukan oleh para Kelompok Wanita Tani di setiap kelurahan, tidak hanya untuk tanaman cabe tapi juga ada tanaman-tanaman lainnya.
“Kita terus upayakan untuk tidak mengandalkan pasokan dari luar) , namun yang jelas kita masih bergantung pada daerah penghasil untuk memberikan supply nya pada kita, salah satunya kemarin sudah menandatangani kerjasama dengan Kabupaten Garut, agar daerah penghasil di kabupaten Garut memberikan supply nya pada pasar-pasar yang ada di Kota Cimahi , termasuk dengan Kabupaten Bandung/ hari ini akan melakukan survey untuk melihat penghasil di tempat-tempat tertentu yang nantinya dapat memberikan supply pada kita/ dengan Kabupaten Bandung MOU nya sudah dibuatkan” pungkasnya.
Turut hadir dalam penyerahan bantuan bibit cabe dan gerakan tanam pangan cepat panen Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi Tita Mariam, Perwakilan dari Kodim 0609, Perwakilan dari Polres Cimahi, Perwakilan dari Kejaksaan Negeri Kota Cimahi, Camat dan Lurah dilingkungan Pemerintah Daerah Kota Cimahi. **