Taksikmalaya Jabar-Kompas86.ID
Podcast Bakal calon wali kota pada tanggal 19 Juli 2024 di Tasikmalaya membawakan tema Pemimpin Baru Menuju Pembangunan Kota Tasikmalaya 2024-2029, berlangsung pada pukul 09.00 sampai selesai bertempat di Kebon Djati Eatery Jl. Raya Mangin Sukamaju Kidul, Kec. Indihiang Kota Tasikmalaya, (Belakang Terminal Type A Indihiang), acara tersebut yang diundang kepada para calon wali kota dalam konfirmasi panitia masih ada halangan atau kesibukan internal.
Hanya yang hadir H. Murjani, SE, Dicky Chandra beliau sangat peduli dan merasa ingin membangun Kota Tasikmalaya, keseriusan dalam pencalonan Walikota bisa ditunjukan oleh sikap pribadi seseorang.
Ketua Penyelenggara Mumuh Kostaman, dari Ketua Asosiasi Pewarta Pers Indonesia menyampaikan bahwa dengan diadakan kegiatan ini untuk mengetahui sejauh mana wawasan dan ide gagasan para pemimpin Bakal Calon Walikota tersebut untuk di uji dalam adu gagasan.
Mendset pigur kepemimpinan harus diuji terlebih dahulu, supaya Masyarakat tahu isi pikiran, visi dan misi kedepannya.
Situasi politik saat ini yang sangat kurang baik, mendorong pemimpin baru, untuk melakukan sebuah perbaikan dan membangun Impian Kota Tasikmalaya menjadi lebih baik.
Dilihat dari presfektif politik bahwa dimensi perubahan mengupayakan bahwa Masyarakat Kota Tasikmalaya menginginkan ada kemajuan tapi nyatanya mengalami KEMUNDURAN. Untuk itu persoalan yang sangat krusial yang harus kita selesaikan adalah sbb: Kemiskinan, Tren kemiskinan yang terus meningkat dari tahun ke tahun bahkan Kota Tasikmalaya, Menempati urutan ke 3 terbawah dari 27 Kota /Kabupaten di Jawa Barat
Pada bulan Maret 2021, “Sesuai dengan data yang ada di BPS (Badan Pusat Statistik), angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya mencapai 13,13 persen”.
Kesehatan, “ Hasil investigasi kami bahwa fasilitas RS. Dr. Soekardjo masih mengalami kendala; Kenapa Pasien harus selalu dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung……..?
Bahwa Di Rumah Sakit Dr. Soekardjo tidak ada tenaga ahli khusus, sehingga perlu dirujuk ke Rumah sakit Bandung Hasan Sadikin. Atau di rujuk ke Rumah Sakit Swasta lainnya.
Pendidikan, “ yang selama ini hasil investigasi lapangan menunjukan bahwa sangat memprihatinkan bahwa para siswa siswi yang lulusan SMA maupun SMP swasta, baik negeri, masih banyak ijazah aslinya yang tertahan di sekolah. Penyebab utamanya adalah karena SPP nunggak, biaya bangunan belum kebayar dll. Karena salah satunya faktor penghambatnya adalah orang tuanya meninggal, orang tua lengkap namun penghasilan upah tidak tercapai maksimal sehingga mengakibatkan tidak mampu untuk membayar SPP dan biaya lain-lain.”
Pengawasan diantaranya :
Pasar tradisional, Pasar Cikurubuk yang terlihat kumuh, becek, dan tidak tertata dengan baik.
Namun lebih mementingkan Pembangunan Alun-alun Dadaha Kota Tasikmalaya, Dibandingkan pembenahan pasar Tradisional Cikurubuk.
Fungsi Terminal yang saat ini menjadi lebih dominan oleh terminal KW, sehingga terminal milik pemerintah berdampak pada matinya roda ekonomi khusus untuk para pedagang kecil tidak hidup dan tidak berkembang, yang lainnya adalah pemasukan atau pendapatan peron yang saat ini menurun atau berkurang.
Terkait sampah menimbulkan pencemaran lingkungan. Sampah tersebut selalu menumpuk dan dibiarkan begitu saja.
Etika / Moral (Banyak rumor diduga bahwa kota Tasikmalaya Kota Santri terkontaminasi karena maraknya peredaraan NARKOBA, KEMAKSIATAN, DAN MIRAS MINUMAN KERAS yang masih harus diperhatikan dan diminimalisir bahkan diusahakan harus beres dan tuntas demi mempertahankan Citra Kota Tasikmalaya,sebagai kota yang bersih dari Kemaksiatan.
Generasi z yang masih belum terawasi dalam melakukan tindak criminal (contoh Gang Motor dll) harus adanya pembinaan secara moral dan mental yg terhadap generasi tersebut diatas.
Dan masih banyak lagi persoalan-persoalan yang lainnya seperti catatan demokrasi, supremasi hukum dll pungkas Mumuh Kostaman.
Mumuh