Polresta Magelang Gelar FGD Strategi Penanganan Kekerasan Pelajar

oleh
Bagikan artikel ini

MAGELANG KOMPAS 86.ID

Polresta Magelang Polda Jawa Tengah menggelar Focus Group Discussion (FGD) secara virtual di Mapolresta setempat, Selasa (01/10/2024) pukul 20.00 – 21.30 WIB. Diskusi melalui Zoom Meeting ini mengangkat tema “Strategi Penanganan Kekerasan Pelajar di Kabupaten Magelang, Guna Menciptakan Kamtibmas yang Kondusif”.

Hadir selaku narasumber dalam kegiatan ini yaitu Kapolresta Magelang Kombes Pol Mustofa, S.I.K., M.H, dengan materi “Peran Kepolisian Dalam Menangani Kenakalan Remaja”. Kemudian Dandim 0705/Magelang Letkol Inf Jarot Susanto, S.H, M.Si. dengan materi “Peran TNI Dalam Membentuk Karakter Kebangsaan Guna Membentuk Generasi Pancasila”.

Hadir pula, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Maryanto, S.Pd., M.Sc dengan materi “Peran Dunia Pendidikan Dalam Menangani Kenakalan Remaja”. Serta Ketua MUI Kabupaten Magelang K.H. Drs. Chamami, M.Sc. dengan materi “Peran Masyarakat Dalam Menangani Kenakalan Remaja”.

Dalam pemaparan materinya, Ketua MUI Kabupaten Magelang menyebutkan sejumlah faktor yang mendorong terjadinya kenakalan remaja. Antara lain faktor media sosial, pendidikan, kelurga, dan lingkungan.

“Kesimpulannya, masyarakat dan remaja akan bisa menjadi baik harus dimulai dari keluarga. Masyarakat dan remaja akan baik jika dimodali dengan fondasi pendidikan dan agama. Serta awasi dan atur secara baik penggunaan gadget atau Handphone khususnya bagi anak-anak,” terang Drs. Chamami.

Zoom Meeting ini diikuti sejumlah peserta, antara lain PJU Polresta Magelang, Forkopimcam dari seluruh wilayah Kabupaten Magelang, para Bhabinkamtibmas dan Babinsa, para Kepala dan Perangkat Desa. Serta Polisi RW bersama Ketua RW, dan warga masyarakat Kabupaten Magelang.

Dalam sesi tanya jawab, sejumlah peserta menyampaikan pendapat maupun pertanyaan. Salah satu Kepala Desa berharap kegiatan semacam ini lebih sering diadakan, termasuk secara offline/tatap muka dalam lingkup lebih kecil. Misalnya tingkat kecamatan atau desa.

“Alangkah baiknya apabila penanganan terhadap pelaku kekerasan yang masih di bawah umur, maka Bhabinkamtibmas dan Polisi RW bersama perangkat desa setempat turut memberikan pembinaan,” usul peserta yang lain.

Usai kegiatan, Kapolresta Magelang mengatakan diskusi berjalan dengan lancar, para narasumber memaparkan materi masing-masing yang merujuk pada strategi dalam penanganan kekerasan pelajar.

“Upaya Polresta Magelang dari segi Preemtif, Preventif bahkan Penegakan Hukum sudah dilakukan secara maksimal sehingga kasus kekerasan Pelajar mengalami trend penurunan walaupun tetap masih ada dan ini yang akan terus kita tekan. Antusiasme peserta diskusi ini menunjukkan bahwa tingkat kepedulian berbagai elemen masyarakat dalam mencegah aksi Kekerasan Pelajar masih cukup tinggi. Serta dukungan masyarakat terhadap terpeliharanya situasi Kamtibmas yang kondusif di wilayah Kabupaten Magelang,” pungkas Kombes Pol Mustofa.

 

Najib