PT Timah dan Yayasan Alobi Tampilkan Rehabilitasi Satwa di Hadapan Mahasiswa Lintas Negara

oleh
Bagikan artikel ini

Bangka Belitung, Kompas86.id, Para mahasiswa internasional yang tergabung dalam The 2nd Unmuh Babel International Summer Course (ISC) 2024 melakukan kunjungan edukatif ke Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi Kampoeng Reklamasi Air Jangkang PT Timah, Rabu (15/8/2024). Kunjungan ini menjadi bagian dari studi lapangan mereka yang berfokus pada tema ‘Innovative AI Solutions for Sustainable Tourism and Conservation’. Jumat (16/8/2024).

 

Kampoeng Reklamasi Air Jangkang, sebuah lahan bekas tambang yang telah diubah PT Timah menjadi kawasan terintegrasi antara agrowisata, ekowisata, dan konservasi keanekaragaman hayati, menjadi saksi bagaimana upaya reklamasi yang dilakukan oleh perusahaan tambang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan konservasi satwa.

 

Para mahasiswa dari berbagai negara tampak antusias saat disambut oleh Manager PPS Alobi, Endy Yusuf. Dalam penjelasannya, Endy mengungkapkan bagaimana PPS Alobi dan PT Timah berkolaborasi untuk melindungi dan merehabilitasi satwa liar yang dilindungi.

 

“Mereka sangat tertarik dengan apa yang kami lakukan di sini, terutama mengenai upaya kami dalam merehabilitasi satwa yang tidak hanya berasal dari Bangka, tetapi juga dari berbagai daerah lainnya,” ungkap Endy.

 

Selama kunjungan tersebut, para mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai jenis satwa yang sedang dalam proses rehabilitasi, dari satwa yang mengalami cedera hingga yang terjebak dalam konflik dengan manusia.

 

Salah satu topik yang menjadi perhatian khusus adalah konflik antara manusia dan buaya yang semakin meningkat akibat aktivitas tambang ilegal di Bangka Belitung.

 

Endy menjelaskan bahwa gangguan pada habitat buaya menyebabkan peningkatan interaksi negatif antara manusia dan buaya, yang menimbulkan tantangan tersendiri dalam upaya konservasi.

 

Kehadiran para mahasiswa internasional ini di PPS Alobi tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan tentang rehabilitasi satwa, tetapi juga menjadi sarana edukasi penting dalam menjaga kelestarian satwa liar yang dilindungi.

 

Endy menekankan bahwa kunjungan seperti ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya melindungi satwa liar dan habitatnya.

 

Selain memaparkan upaya rehabilitasi satwa, kunjungan ini juga menjadi kesempatan bagi PT Timah untuk menunjukkan bentuk reklamasi lainnya yang mereka lakukan sebagai perusahaan pertambangan.

 

“Kami ingin menunjukkan bahwa reklamasi bukan hanya tentang memperbaiki lahan, tetapi juga tentang memulihkan ekosistem dan melindungi kehidupan satwa yang ada di dalamnya,” tambah Endy.

 

Melalui kunjungan ini, diharapkan para mahasiswa dapat membawa pulang pengalaman berharga tentang pentingnya konservasi dan peran vital yang dimainkan oleh berbagai pihak, termasuk perusahaan seperti PT Timah, dalam menjaga keseimbangan alam.

 

Kunjungan ini juga menegaskan komitmen PT Timah dan Yayasan Alobi dalam melestarikan satwa liar dan menjaga lingkungan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. KBO Babel / MB