LABUAN BAJO, NTT- Nasib naas dialami Harson, salah Seorang Sopir Dumtruk di Labuan Bajo. Harson meninggal dunia pada Sabtu siang saat dirinya sedang mengantri solar Bersubsidi di Pertamina Sernaru Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
kejadian ini sangat terpukul dirasakan oleh sang keluarga yang ia tinggalkan, dimana korban merupakan salah Seorang ayah dari 4 orang anak dan Seorang Istri sebagai tulang Punggung keluarga.
Hal ini disampaikan aktivis pergerakan sosial Labuan Bajo, Ladis Jeharun kepada kompas86.id, pada Sabtu (24/6/2024) siang.
Korban diketahui bernama Herson, warga asal kampung Rakot, Desa Mbuit Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Hampir kurang lebih 2 Tahun terakhir, pasokan BBM jenis solar bersubsidi dikota Super premium Labuan Bajo, kabupaten Manggarai Barat, hanya dipasok pada salah satu pertamina dilabuan Bajo, yakni Pertamina Sernaru.
Bagaimana tidak, 2 (dua) Tahun belakangan Ini mengalami Antrian panjang hampir 1x 24 jam setiap hari, bahkan ada yang rela antri sampai tidak tidur hanya ingin mendapatkan solar bersubsidi.
Nasib naas itulah yang menimpa Harson, salah seorang warga asal kampung Rakot, Desa Mbuit, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat. Dia meningal dunia Saat sedang mengantri solar di Pertamina Sernaru Labuan Bajo.
Ladis Jeharun Soroti Kematian Sopir saat antrian BBM sebagi Bentuk kecelakaan Moral Pemerintah.
(Foto Ladis Jeharun, Aktivis Pergerakan Sosial Labuan Bajo)
Kendati demikian, Ladis Jeharun yang merupakan salah seorang Aktivis Pergerakan Sosial di Labuan Bajo, Menyoroti Soal ini Dari Sikap Pemerintahan Kabupaten Manggarai Barat yang membiarkan kejadian antrian BBM jenis Solar Bersubsidi Ini Berlangsung Bertahun-tahun tanpa ada solusi.
Lobi dan Lain sebagainya atau ada upaya mengurangi antrian ini dgn membagi pasokan solar bersubsidi ini ke Beberapa Pertamina Lainya di kota Labuan Bajo Oleh Pemerintah Setempat.
Ladis Jeharun Lebih Menyoroti sikap Bupati Manggarai Barat yang terkesan acuh tak acuh dalam melihat persoalan itu.
“Kejadian Ini Terus Berlangsung Setiap hari bahkan didepan Mata kepala Sendiri. Saya bingung dengan sikap Bupati Mabar ini,” ujar Ladis.
Lebih lanjut kata Ladis, kejadian antrian ini sudah berlangsung Lama bahkan bertahun tahun, tapi Bupati Menganggap kejadian Itu adalah bagian dari salah satu objeck wisata yang menarik dipertontonkan di Kota Super premium ini.
Menurutnya Ladis, Kalau Memang Kejadian itu sengaja dilakukan oleh Pihak pemerintahan Manggarai Barat agar menambah objeck wisata dikota super premium Ini. Dipandang baik untuk dipertontonkan wisatawan dan berdampak Pada PAD Mabar.
Mari kita kemas saja antriannya dengan Sangat menarik, misalnya dgn Paduan Tari2an Dan Atraksi Lainnya karena terkesan ada pembiaran.
“Kejadian Kematian Salah Seorang Sopir Asal kampung Rakot Desa Mbuit itu adalah
sederatan cerita dan kejadian pilu Saat Mengantri BBM jenis Solar bersubsidi ini,” bebernya.
Ladis Menyampaikan Kalau kejadian Ini terus berlangsung dan tidak ada perbaikan Atau Evaluasi maka ini adalah sebuah bentuk ketidakmampuan Pemerintah dalam mengurus persoalan dasar Rakyatnya, Sebaiknya pemerintahan Seprti ini Harus dibubarkan dari Manggarai Barat ini,” tegas Ladis.
Lebih lanjut dikatakan Ladis, kalau ada mafia solar disana tolong bereskan Itu dan segera turun untuk melakukan investigasi.
Jangan Ada Pembiaran Secara terus Menerus Sampai Ada Makan Korban.
“Kalau sampai pemerintah tidak ambil sikap melihat persoalan ini, maka saya bersama masyarakat akan turun kejalan untuk melakukan aksi demonstrasi besar-besaran,” pungkasnya. (*Red*)