SPBU Kali Mamuju Melakukan Pengisian Bahan Bakar Subsidi Mengunakan Jirgen, Sunardi Mangacu Pada Surat Rekomendasi Dari Pemerintah

oleh
Bagikan artikel ini

 

Mamuju.kompas86.id – SPBU kali Mamuju melakukan pengisian bahan bakar subsidi pertalait menggunakan jirgen yang dilakukan disetiap jam 02:00 malam.

 

Dalam pantauan media ini, juga terlihat SPBU tersebut diduga membiarkan kendaraan roda empat yang sama, bolak balik melakukan pengisian bahan bakar subsidi Solar.

 

Dikonfirmasi menejer SPBU Sunardi.SE mengatakan, terkait pengisian  pertalite menggunakan jerigen itu kami sengaja lakukan dimalam hari dikarenaka Untuk menghindari antrian yang panjang saat pengisian disiang atau sore hari Supaya konsumen menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat tidak terganggu karna adanya pengisian jerigen.

 

Mereka yang membeli pertalite menggunakan jerigen disertai surat rekomendasisesuai perpres 191 dan SK bph migas.

 

“Jadi mereka melakukan pengisian jergen di sertai rekomendasi pak”,terangnya melalui telpon selulernya Rabu (18/01/23).

 

Iya juga mengatakan, Dispbu kami tidak melayani pembelian pakai jerigen jika tidak disertai dengan surat rekomendasi dari pemerintah setempat,  dan rekomendasinya itu kami daftarkan kepertamina melalui Web microsite dimana itu harus dilakukan supaya setiap surat/rekomendasi mendapat jatah masing-masing dan jatahnya hanya berlaku dalam 1 bulan.

 

Surat rekomendasinya itu hanya berlaku 1 bulan saja, jadi jika sudah berakhir masa berlaku, mereka perpanjangan perpanjangan dan bisa lagi kami layani, apabila ditemukan rekomendasi yang tidak berlaku otomatis tidak bisa dilayani dispbu karena secara by sistem juga tidak bisa, karena ada aplikasi pertamina yang harus didaftarkan dulu dia punya surta rekomendasi, tuturnya.

 

Terkait solar, yang mobil bolak balik ini sementara juga kami komplain kepertamina agar sistemnya diupdate untuk nopol yang sudah mengisi 1 kali agar tidak bisa lagi mengisi kedua kalinya.

 

“karna ini sulit kita di spbu melarang karena kadang mobilnya ganti driver atau ganti plat dgn mobil yang sama”, pungkasnya.

 

(Wahid)