Staf Ahli Bidang Keagamaan Adrianto Saat Menghadiri Sidang Akademik Institut Teknologi dan Ilmu Sosial (ITS) Khatulistiwa Program Studi Manajemen dan Program Studi Ilmu Hukum Dalam Rangka Wisuda Sarjana Angkatan XXXII
Pasbar, kompas86.id. Kampus harus tampil elegan dan menarik ditengah-tengah persaingan global. Apalagi kampus-kampus yang ada di Kabupaten Pasaman Barat memiliki tantangan dan kelebihan yang berbeda dengan perguruan-perguruan tinggi yang ada di kota-kota lainnya termasuk kota Padang, karena market kita adalah di kampung.
“Oleh sebab itu, walaupun kita berada di daerah kecil atau di kampung namun kita tetap optimis bahwa Yappas mampu menampilkan corak pendidikan yang berkualitas, yang akan menjadi bekal bagi mahasiswa-mahasiswa untuk menjadi pemimpin, menjadi pelopor dan penggerak di Kabupaten Pasaman Barat,” ungkap Bupati Pasaman Barat melalui Staf Ahli Bidang Keagamaan Adrianto saat menghadiri Sidang Akademik Institut Teknologi dan Ilmu Sosial (ITS) Khatulistiwa program studi Manajemen dan program studi Ilmu Hukum dalam rangka wisuda sarjana angkatan XXXII, Rabu (26/10) di Gedung Convention Center Yappas.
Pada wisuda sarjana angkatan XXXII yang mengangkat tema ‘Mewujudkan Sarjana Unggul dan Berkarakter di Era Digital tersebut, Institut Teknologi dan Ilmu Sosial (ITS) Khatulistiwa mewisuda sebanyak 146 mahasiswa, 79 mahasiswa Prodi Manajemen dan 67 mahasiswa Prodi Ilmu Hukum.
Disamping itu, Staf Ahli Bupati Bidang Keagamaan Adrianto menegaskan bahwa Core atau inti dari pendidikan bukanlah pada pendidikan kognitif namun pada pendidikan karakter.
“Ketika hari ini saudara-saudara memperoleh nilai IPK 3,86 secara kognitif, namun nilai itu akan sempurna jika aspek karakter saudara bernilai sama atau lebih dari pada itu,” ucapnya.
Ia menyebutkan, tren dunia kerja saat ini tidak lagi mencari orang yang pintar dan hebat, tetapi tren dunia kerja hari ini adalah mencari orang yang jujur dan baik.
“Banyak orang secara kognitif dia bagus dengan nilai terbaik, namun ketika dia masuk ke dunia kerja atau birokrasi, kepintaran itu banyak digunakan untuk mengelabui atau merusak dari tatanan yang telah ada,” ungkap Adrianto.
Atas nama Pemda Pasbar, Adrianto meminta kepada sivitas akademika agar tidak terpaku pada peningkatan pendidikan kognitif, agar mahasiswa bisa memiliki kemampuan dan karakter yang tinggi, dan memiliki standar nilai kepribadian yang baik.
“Untuk itu, melalui kesempatan ini mari kita tingkatkan perhatian terhadap pendidikan karakter terutama kepada mahasiswa dan dosen, agar kita tetap mampu beradaptasi di tengah persaingan global saat ini. ITS Khatulistiwa harus mampu bergerak cepat menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan perubahan yang drastis, agar kampus ini tetap Eksis, semakin maju, berkembang dan berkualitas,” tutup Adrianto.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Pasaman (Yappas) Yusuf Lubis menjelaskan, Yayasan Pendidikan Pasaman didirikan pada tahun 1984, yang terdiri dari sekolah tinggi ilmu ekonomi (STIE) Pasaman dan sekolah tinggi ilmu hukum (STIH) Lubuk Sikaping serta SMA Swasta YAPPAS yang berada di Rao.
“Alhamdulliah Yappas saat ini telah dipercaya untuk mengelola, menghidupkan metodologi dan ilmu sosial khatulistiwa yang disingkat dengan ITS Khatulistiwa. ITS Khatulistiwa saat ini sudah mengelola 3 prodi yaitu prodi manajemen, prodi hukum, dan prodi baru yakni sistem informasi,” jelas Yusuf Lubis.
Hari ini lanjutnya, Perguruan Tinggi Yappas kembali mewisuda 146 wisudawan, sehingga total alumni perguruan tinggi Yappas hingga saat ini berjumlah 3422 orang.
“Kami sadar bahwa proses pendidikan bukan saja di bidang akademik semata, namun kita akan berupaya melakukan pembentukan karakter,” tegasnya.
Jurnalis Donal Siahaan
Editor Vani