Supiyardi anggota DPRD Kota Cimahi Fraksi PKS saat Halal Bihalal bersama Relawan PKS / Foto: Ist Supiyardi
Kompas86.id, Cimahi – Musim penghujan rupanya dikeluhkan anggota DPRD Kota Cimahi Supiyardi dari Fraksi PKS, tidak saja Supiyardi namun banyak juga warga yang mengeluhkannya, sebab hujan diwilayah kota cimahi hampir merata terjadi setiap hari.
Luapan air hujan hingga menyebabkan banjir disebabkan adanya solokan juga g0rong-gorong yang pekerjannya tidak maksimal dikerjakan dikarenakan refocusing anggaran sebab fokus pada penanganan Covid 19.
Supiryadi hadir di Focus Discussion Grup (FGD) Kelurahan Melong, dan mengatakan wilayah Melong sudah menjadi langganan banjir setiap musim penghujan, dirinya siap akan mendorong semaksimal mungkin bersama teman-teman di DPRD Provinsi Jawa Barat.
“Insyaallah akan kami dorong semaksimal mungkin bersama teman-teman di dewan tingkat Provinsi Jawa Barat juga ada,” tutur Supiyardi.
Sebetulnya kata Supiyardi pihak pemerintah Kota Cimahi sudah menganggarkan masalah penanganan banjir sebanyak Rp 63 Milyar.
“Pemkot Cimahi sudah menganggarkan anggaran dalam penanganan untuk banjir Melong sebesar Rp 63 Milyar, namun karena adanya rekofusing anggaran covid-19, tahun 2022, jadi anggaran yang dari Provinsi tidak jadi,” ungkap Supiyardi.
FGD Kelurahan Melong digelar di Kantor Kelurahan Melong Cimahi Selatan
Karena dibatalkannya anggaran dari Provinsi Jawa Barat tersebut, imbasnya anggaran dari Cimahi tidak cukup untuk penanganan masalah banjir.
“Selain itu, kita juga akan mendorong ke pihak Kementrian dan digabung dengan kabupaten dan Kota lain, agar banjir ini tetap tertuntaskan,” ucapnya Rabu. (10/01/24)
Bahkan lanjut Supiyardi, bahwa selama ini pihaknya dan anggota DPRD Kota Cimahi lainnya, sudah mendorong kepada Pemerintah Kota Cimahi tentang masalah anggaran untuk penanganan banjir Melong tersebut.
Supiyardi telah mendorong pemerintah kota agar menyiapkan anggaran untuk penanganan banjir, khususnya di wilayah Melong dan umumnya di Kota Cimahi. Tentu semua berharap banjir bisa terselesaikan dengan baik, dan warga diminta sadar terhadap lingkungan supaya tercipta pembangunan yang baik. (**)
