MANGGARAI TIMUR, KOMPAS86.ID- Proyek peningkatan jalan Dangka Mangkang -Watunggong, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikerjakan oleh PT. Menara Armada Pratama dengan pagu anggaran sebesar Rp30 Miliar dan nilai penawaran sebesar Rp29.650.030.269 tahun anggaran 2023 yang bersumber dari dana pinjaman daerah kabupaten Manggarai Timur terkesan asal jadi.
Bagaimana tidak, pantauan tim media ini dilokasi pada Kamis (29/2/2024) di lokasi terlihat dibeberapa titik sudah ada yang ditambal namun kembali rusak. Dan dibeberapa titik yang lain juga mengalami keretakan yang cukup parah, bahkan sudah berlubang. Padahal pekerjaan tersebut baru setahun usai dikerjakan.
Marsel, salah seorang pengguna jalan yang sering melintasi jalan tersebut saat ditemui media ini di lokasi mengatakan penyebab utama jalan Hotmix ini keropos karena kontraktor memaksa hampar AMPnya saat hujan. Kemudian, suhu aspalnya juga sudah dingin karena terlalu jauh dari tempat produksi Hotmix dengan lokasi yang yang dikerjakan sehingga daya perekatnya hilang.
“Pada waktu hamparan hotmix, kami melihat mereka kerja malam hari pak, dan kami masyarakat juga bingung, kenapa kualitas pekerjaan jalan hotmix di Manggarai Timur ini baru beberapa bulan saja selesai dikerjakan tapi sudah rusak,”ujar Marsel.
Lebih lanjut Marsel menjelaskan, terkait beberapa titik yang terlihat gelombang karena getaran fibronya tidak maksimal. Kontraktor juga terkesan kejar waktu dalam mengerjakan proyek ini sehingga mereka terpaksa hampar AMP saat malam hari dan juga hamparan sirtu tidak merata sehingga menyebabkan hotmixnya keropos.
”Saya juga berpengalaman di bidang TPK, jadi saya melihat pengerjaan proyek ini tidak berkualitas dan tidak sesuai spek dalam RAB. Ini tidak terlepas dari ulahnya kontraktor dan juga lepas kontrol dari PPK,” Pintanya.
“Ini bisa dibilang pekerjaan yang dilakukan pihak kontraktor bukannya mengutamakan mutu dan tahan lama, justru mengutamakan mutu cepat rusak dan berlubang serta pecah. Secara kasat mata Saya melihat pekerjaan hotmix ini asal jadi, karena kontraktornya ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar,”bebernya.
“Saya pastikan pak, pekerjaan ini tidak sesuai dengan RAB,” tambahnya.
Hal senada dikatakan Ardi salah satu warga Colol yang juga berpengalaman di bidang pekerjaan proyek. Menurutnya, umumnya kami masyarakat melihat progres pengerjaan proyek peningkatan ruas jalan Dangka Mangkang- Watunggong ini terkesan asal-asalan.
memang pekerjaan proyek ini menjadi perhatian kami masyarakat. Infrastruktur yang baik dan lancar merupakan salah satu faktor penting dalam memajukan suatu daerah. Namun, belakangan ini muncul dugaan kami bahwa pekerjaan peningkatan jalan ini tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran dan memicu perdebatan di kalangan masyarakat.
“Coba kalau kita pantau keseluruhan Proyek peningkatan ruas jalan Dangka Mangkang-Watunggong ini, hampir keseluruhan mengalami kerusakan ,” ungkapnya.
Kendati dirinya sangat menyayangkan kinerja dari pihak kontraktor dalam hal ini, PT.Menara Armada Pratama.
“Saya menilai, PT.Menara selaku kontraktor pelaksana yang mengerjakan proyek ini tidak becus, tetapi kenapa Pemerintah masih percaya PT. Menara untuk tangani sejumlah proyek di Manggarai Timur ini, meskipun cara kerjanya tidak berkualitas,” keluhnya.
Ia meminta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk tidak melakukan serah terima pekerjaan atau provisional hand-over.
Dihubungi terpisah, Wilibrodus Ade putra selaku Pejabat Pembuat Komitmen pada proyek tersebut mengatakan, kalau ada kerusakan nanti penyedia/kontraktor pasti kerja kembali karena masih proses pemeliharaan.
“Saya tidak mungkin kasi FHO kalau pekerjaan masih cacat,” katanya saat dihubungi, Kamis siang (29/2/2024)
Ia menjelaskan, apalagi ini kedepan tingkat mobilitasnya masih tinggi karena ada pekerjaan jembatan juga di wae lampan, dan yang pasti truk keluar masuk pengangkut meterial melewati ruas jalan Dangka Mangkang -Watunggong.
“kalau terjadi kerusakan ya, tentu menjadi resiko dan tanggung jawab penyedia atau kontraktor karena proyek tersebut masih dalam masa pemeliharaan,”pintanya.
Sementara itu, kepala Dinas PUPR kabupaten Manggarai Timur, Yoseph Marto tidak bisa dihubungi melalu via telepon karena Handphonenya rusak.
Terpisah, media ini telah berupaya menghubungi Direktur PT.Menara Armada Pratama, Paul Suminto untuk dimintai tanggapannya terkait persoalan tersebut, namun nomor telepon media ini telah diblokir oleh Direktur PT Menara Armada Pratama. (Red)