JEPARA Jateng-kompas86 id
Memasuki tahun kedua masa jabatan Penjabat (Pj.) Bupati Jepara Edy Supriyanta, orang nomor satu di Jepara tersebut kembali melanjutkan program tilik desa. Edy mengunjungi Desa Jerukwangi dan Desa Wedelan Kecamatan Bangsri, Selasa, (6/6/2023) guna memastikan berbagai programnya berjalan baik serta mendengar keluh kesah masyarakat kedua desa.
Turut mendampingi Komandan Kodim 0719/Jepara Letkol Inf. Mukhammad Husnur Rofiq, sejumlah pimpinan perangkat daerah, serta Forkopimcam Bangsri.
Edy Supriyanta menyempatkan diri mengunjungi anak penderita stunting di Desa Jerukwangi atas nama Felicia (3,5 tahun) yang mengalami gangguan pertumbuhan.
“Saya minta ke Dinas Kesehatan, Puskesmas dan bidan desa setempat untuk mengontrol. Juga kepada adik Mario umur 3 tahun yang mengidap kanker mata Alhamdulillah sudah membaik,” ucapnya.
Menurut data Dinas Kesehatan terdapat 16 anak penderita stunting di Desa Jerukwangi per Mei 2023. Data tersebut turun 2,8% dibanding tiga bulan yang lalu. Untuk itu, Edy meminta hal tersebut diintervensi oleh dinas terkait serta dikombinasikan menggunakan produk olahan alga yang beberapa hari lalu dikaji dan dilakukan studi tiru ke Kabupaten Sukoharjo.
Terkait kemiskinan ekstrem, Edy mengaku kaget mendapat laporan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) bawasannya kemiskinan ekstrem di Jepara naik hingga tiga kali lipat. Dirinya pun langsung melakukan crosscheck ke beberapa pimpinan perangkat daerah.
Pasalnya di tahun 2022 tingkat kemiskinan di Jepara hanya berkisar 5,8% dan menduduki peringkat ketiga dari bawah diantara seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
“Setelah saya selidiki ternyata banyak masyarakat yang tidak jujur ketika di sensus. Saya harap tidak demikian, harus bicara apa adanya, kita sudah berusaha maksimal beberapa tahun ke belakang,” terangnya.
Ia menyayangkan banyaknya masyarakat yang masih mengharapkan bantuan, hingga berkata tidak sesuai fakta pada saat dilakukan sensus. Hal ini dikhawatirkan nantinya ada bantuan yang tidak tepat sasaran.
Sebagai upaya peningkatan perekonomian masyarakat desa, dirinya mendorong masyarakat maupun karangtaruna yang memiliki Usaha Kecil Mikro (UKM) untuk melakukan promosi dan ekspansi di berbagai bazar.
“Bisa membuat mininarket BUMDes, nanti saya minta Diskopukmnakertrans untuk membantu pelatihan ukm dan Diskominfo untuk membuat video branding desa,” kata Edy.
Ia juga menginstruksikan agar segera digelar pameran batik Jepara agar masyarakat bangga menggunakan batik Jepara sehingga dikenal luas.
Di Desa Wedelan, Edy juga menjenguk dan memberikan bantuan kepada anak penderita stunting serta remaja penderita celebral palsy. Edy mengutus puskesmas untuk melakukan bantuan kesehatan dan terapi.
“Masih ada 12 anak penderita stunting, dan 21 anak tidak sekolah di Desa Wedelan. Ini mohon jadi perhatian petinggi dan camat,” tegasnya.
Untuk anak tidak sekolah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga akan segera menindaklanjuti melalui Satuan Koordinasi Pendidikan Kecamatan.
(Rud)