BANDUNG BARAT|KOMPAS86.ID –Hari jadi Kabupaten Bandung Barat yang digelar 19 Juni setiap tahun, nampak menuai kritik dari tokoh Kabupaten Bandung Barat yang sekaligus ketua umum P4 KBB, Jacob Anwar Lewi yang hadir di Studio BRAM limawaktu radio streaming.
Tanggapan pun beragram, ada yang menyampaikan materi panas, akan tetapi menarik untuk disimak, sebab harus diluruskan tutur narasumber yang tidak berkenan hadir di limawaktu radio.
Lain hal yang disampaikan oleh Jacob yang antusias hadir menyampaikan kebenaran informasi, yang baginya sangatb
penting untuk disampaikan untuk masyarakat kabupaten Bandung Barat. Dengan nada guyon namun syarat hukum Jocab mengatakan
“Ini penting dan mengandung sejarah untuk disampaikan, serta tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Intinya, harus disampaikan kepada masyarakat Kabupaten Bandung Barat” tegas Jacob. Selasa (4/7/23)
Ditambahkan Jacob, “hari jadi Kabupaten Bandung Barat pada 19 Juni 2007 tersebut disebut tidak sesuai dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat yang disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada 2 Januari 2007” terangnya.
Jacob tahu betul, mengingat dirinya bagian dari yang melahirkan Kabupaten Bandung Barat bersama rekan rekan lainnya. Menurutnya kembalikan HUT KBB ke bulan Januari pada tanggal 2 setiap tahunnya, dari tanggal 19 Juni. Ini keliru! dan mengingatkan pemerintah untuk tidak melupakan pelaku sejarah, tandas Jacob.
Dia menyebutkan, pada 2 Januari 2007 lalu, dirinya bersama komponen masyarakat yang tergabung dalam Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KPKBB) sengaja datang ke Jakarta karena adanya informasi jika perjuangan Kabupaten Bandung Barat membuahkan hasil dengan lahirnya Undang-undang Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat.
“Kami yang berada di gedung DPR RI saat itu menangis karena terharu perjuangan untuk berdirinya Kabupaten Bandung Barat tersebut membuahkan hasil dengan disahkannya Undang-undang tersebut,” terang Jacob, saat Live Interview di Limawaktu Radio Streaming.
Dia melanjutkan, siapapun yang menjadi pemimpin di Kabupaten Barat harus ingat akan sejarah tersebut, jangan sampai sejarah dilupakan. Sebab, Setiap pengantar ekseskutif saat Rapat Paripurna DPRD memperngati Hari Jadi KBB hal itu tidak pernah disinggung, sehingga dikhawatirkan generasi muda di KBB tidak paham akan sejarah daerahnya.
Sementara itu Kepala Bagian Hukum Pemkab Bandung Barat Asep Sudiro saat dihubungi untuk wwancara melalui sambungan telepon mengatakan, dirinya tidak bisa untuk melakukan wawancara karena pada waktu yang bersamaan sedang mengikuti open bidding dan merekomendasikan penggantinya kepada Kabag Tata Pemerintahan Weda, namun saat dihubungi lewat pesan Whatsapp Kabag Tata Pemerintahan Kabupaten Weda tidak memberikan respon.**