TEGAL Jateng–Kompas86.ID
Melihat kecenderungan barang- barang yang mempengaruhi terhadap tingginya inflasi, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal akan mengintervensi beberapa komoditas sumber inflasi.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tegal, ada 20 item utama penyebab inflasi di Kota Tegal.
“Sudah diinventarisir ada 20 yang disampaikan, plus tambahan di luar itu ada bawang, sayuran, cabe pada kondisi-kondisi tententu. Beberapa langkah yang memungkinkan yang dapat diintervensi kalau yang 20 itu ada beras dan minyak.Di luar itu bawang kita dengan cara yang lain Saya kira idenya bagus misalnya kita akan mengurangi tingkat pengeluran di rumah tangga dengan menanam cabai, memanfaatkan pekarangan rumah baik cabai, sayuran nanti akan dibantu dari dinas,” ujar Dadang Somantri, Penjabat (Pj.) Wali Kota Tegal saat memimpin rapat High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM TPID) Kota Tegal, yang berlangsung Ruang Rapat Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Senin (13/5) siang.
Hadir Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Mawardi, Danlanal Tegal, Letkol Laut (P) Adi Surono, Perwakilan Forkopimda, OPD Terkait, Bulog, BPS.
Terkait dengan harga-harga jika terjadi loncatan yang tinggi, Pj. Wali Kota menyampaikan biasanya pemerintah akan melakukan subsidi.
“Misal dari harga patokan pemerintah, Harga Eceran Tertinggi (HET) nya terlampau biasanya kita melakukan subsidi. Subsidinya dalam bentuk transport supaya barang dari satu titik ke titik yang lain tidak dibebani biaya trasportasi barangnya sudah sampai. BI juga akan mensupport,” tambah Dadang.
Terkait target inflasi Kota Tegal, menurut Pj Wali Kota Tegal diharapkan akan diangka 2,5 % +- 1. Terpenting dikatakan Dadang, inflasi terpantau stabil.
“Kita ada di range yang aman sekarang 3,33 persen, tetapi kita ingin turun sedikit sehingga akan stabil. Yang penting angka inflasi itu yang stabil, dan stabil yang bisa mendorong roda perekonomian bisa berjalan biasanya diantara 2,5 hingga 3 persen,” tambah Dadang.
Pj. Wali Kota menyampaikan bahwa penyumbang inflasi terbesar di bulan April 2024 adalah bawang merah. Untuk itu, Dadang berharap ada kerja sama antara daeray penghasil bawang dengan Pemkot Tegal.
“Saya harap ada kerja sama dengan Pemerintah Brebes, BI juga binaan juga dari petani dan memaksimalkan koperasi,” pungkas Dadang.
Marwadi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal menyampaikan bahwa komoditas penyumbang inflasi tertinggi bulan April yakni bawang merah.
“Inflasi Kota Tegal month to month (mtm) pada April 2024 tercatat 0,23% dan sebesar 3,33 % year on year (yoy). Komoditas utama penyumbang Inflasi diantaranya bawang merah, emas perhiasan, angkutan antar kota, daging ayam ras dan jeruk,” papar Mawardi.
Daryani