CIMAHI|KOMPAS86.ID, – Adanya info bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang dijadikan ajang kampanye oleh partai politik (Parpol) disambut kecewa oleh Wakil Ketua Dprd Cimahi H.Edi Kanedi.
Edipun menjelaskan, bahwa dirinya pernah ditawari untuk mendapatkan dana bantuan PIP, sebagai bentuk kampanye politik, asal dirinya pindah partai.
“Bahkan kader Demokrat pun ditawari oleh partai lain untuk memperoleh dana bantuan PIP asal pindah ke partai lain,” ujar Edi Kanedi, rabu (4/1/2023
Edi Kanedi juga menerangkan untuk dana kampanye Pileg nanti, Partai Demokrat tidak menggunakan bantuan dana APBN. Mendapat laporan jika Kader Partainya ada yang ditawari juga untuk memperoleh PIP asal pindah partai. Tapi mereka tidak mau karena cinta pada partai Demokrat.
Kemudian Edi Kanedi memaparkan bahwa bantuan PIP seharusnya dialokasikan untuk warga miskin. Jika pengajuannya harus melalui partai politik, Edi khawatir, masyarakat yang mampu yang malah memperoleh bantuan PIP. Jadi, masyarakat kurang mampu malah tidak memperoleh bantuan PIP.
Yang lebih ironisnya lagi ada keluhan dari salah seorang masyarakat bernama Maryati (47), warga Cimahi, bahwa Maryati mengeluh, setelah anaknya masuk sekolah ke SMA tidak lagi mendapatkan dana PIP. “Waktu anak saya masih sekolah di SD, sampai SMP, anak saya selalu mendapatkan bantuan dana pendidikan dari PIP, tapi sekarang setelah anak saya kelas 11 SMA, tidak lagi mendapatkan bantuan dari PIP,” ulasnya.
Maryati pun mengatakan bahwa pihaknya pernah menanyakan ke pihak sekolah dan jawabannya harus daftar ke partai politik. Dikutip dari laman pip.kemdikbud.go.id. disebutkan bahwa PIP dirancang untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin/rentan miskin /prioritas tetap mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah, baik melalui jalur formal SD sampai SMA/SMK dan jalur non formal Paket A sampai Paket C dan pendidikan khusus. (Hr)