Warga Tani Desa Karang Lo Berharap Adanya Jalan Usaha Tani Di – Eks Tanah Irigasi Kali Benteng Timur Desa

oleh
Bagikan artikel ini

Brebes Jateng-Kompas86.ID 

Karena pentingnya akses jalan desa sebagai alternatif mobilisasi masyarakat , untuk berbagai kebutuhan seperti transportasi angkutan hasil pertanian , akses jalan anak sekolah serta lainnya.

 

Selama ini akses jalan satu – satunya menggunakan jalan kabupaten ruas Karang LO – Pager Barang , yang ada ditengah desa .

 

Hali ini disampaikan salah seorang warga Tani kepada awak media Kompas 86.ID , Rabu 23 /10 / 2024 saat ditemui dirumahnya .

Tarwanto salah seorang warga tani dari kelompok Tani Bhakti II ( dua ) , mengungkapkan keinginannan dan harapan kepada pemerintah melalui dinas terkait baik dari pemerintah Desa atau Kabupaten dinas Pengairan dan SDA semenjak tahun 2014 sangat menggarapkan akses jalan tembus Desa sebagai Jalan Usaha Tani ( JUT ) , yang lokasinya sebelah timur desa dari lapangan ke utara sampai dengan SD Negeri 01 Karang Lo , dengan panjang kurang lebih 1 km .

Ia mengatakan apabila akses utama jalan kabuten yang ditengah desa ada keperluan untuk hajatan atau pengajian dengan ditutup snentara warga terpaksa garus muter lewatnya , melalui jalan Pager Barang kota Tegal , apalagi bagi warga pengendara yang pakai roda empat , sungguh sangat menghambat ” Ungkapnya .

 

Tarwanto menambahkan bahwa lokasi bekas irigasi yang dulunya ada sekarang tertutup oleh tanah petakan petani dan tidak berfungsi karena tidak ada airnya, bentuk irigasi itu merupakan aliran irigasi talang jembatan Kali Benteng yang dulunya dimanfaatkan oleh PG Jatibarang Brebes.

Sungai itu merupakan Hilir aliran sungai pemali dari bendungan Notok Margasari Tegal .

Sejak tahun 2000 an irigasi tersebut sudah tidak berfungsi awalnya karena ulah para pengrajin batu bata yang menggali tanah sampai dalam sehingga air turun kekubangan bekas galian sehingga aliran air jadi kering dan saat ini pun kali Benteng ada ainya hanya kalau ada hujan atau kiriman dari bendungan Notok saja disaat mungkin debit air meluap karena banjir .

Dan masih menurut pandangan Tarwanto , pemerintah selama ini tidak ada upaya untuk menormalisasikan kembali fungsi irigasi itu , padahal areal lahan persawahan disekitar lokasi merupakan lahan sawah produktif tanaman pangan , baik itu padi maupun jagung yang luasnya mencapai 20 hektar dari 60 hektar persawahan hamparan yang ada sampai keselatan perbatasan wilayah desa Randusari kecamatan Pager Barang Tegal .

Sungguh sangat disayangkan apabila bisa berfungsi seperti semula mungkin dapat mengairi lahan persawahan untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian ” Pungkas .

 

( Fajar )