Yakin Bisa Wujudkan Perubahan, Ketua JPKP Paluta Terus Gembar Gemborkan “HARAPAN” Di Medsos 

oleh
Bagikan artikel ini

Paluta (Sumut) Kompas86.ID

Yakin bisa wujudkan perubahan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Jaringan Pendamping Kinerja Pemerintah (DPD JPKP) yang juga sekretaris DPD Gibran Center Padang Lawas Utara (Paluta) Dewi Sartika Siregar, SE., terus Gembar Gemborkan Pasangan Calon Bupati Paluta no urut 2 (Dua) “HARAPAN” H.Hamsiruddin Siregar, RCM, SH.,-Purba Hasibuan di berbagai Media sosial.

 

Awal dari digembar-gemborkannya pasangan “HARAPAN” tersebut, menurut Sartika sejak adanya statemen Calon Bupati 02 H.Hamsiruddin Siregar, RCM, SH., saat pendaftaran 28/08/24 bulan lalu yang mengharamkan memakan Dana Desa (Mengkorupsikan). Sementara Paslon lain tak ada yang berani untuk berstatemen seperti itu karena dianggap sudah ikut dalam lingkaran syetan.

 

Untuk birokrasi yang lebih baik, Juga menjadi atensi buat Sartika, bahwa jika terpilih menjadi Bupati Paluta periode 2024-2029 nanti, H.Hamsiruddin Siregar, RCM, SH., ada mengatakan akan meniadakan jual beli jabatan dengan menempatkan orang orang yang berkompeten pada setiap instansi pemerintahannya.

 

“HARAPAN” juga satu satunya paslon Bupati Paluta yang mau melewati jalan luber di simpang utama jalan menuju kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari jalan protokol kota Gunung Tua Paluta. Dimana itu sudah menunjukkan bahwa ciri ciri seorang pemimpin yang mau merasakan apa yang di rasakan masyarakatnya sudah terlihat jelas ada pada sikap Paslon “‘HARAPAN” tersebut.

 

Keyakinan Sartika bahkan semakin menjadi jadi ketika jalan luber tersebut dapat perhatian dari Paslon “HARAPAN”, yaitu dengan memperbaikinya seminggu setelah di janjikannya pada masyarakat setempat. Apalagi sudah bertahun-tahun di keluhkan masyarakat kepada Pemda Paluta namun tak ada respon.

 

Seperti pada postingan terakhir yang ia upload pada akunFB miliknya dengan status, ” IQRA…

Mari sama sama belajar dari pengalaman seorang komedian dan sekarang anggota DPD RI yaitu Komeng ..

 

Beliau meraih suara karena murni pilihan rakyat di dapilnya ..

Beliau meraih suara bukan dengan cara “embel2″ dan paketannya…

 

Seperti ucapannya :” Bagaimana mau menggigit klo ompong”..

 

Ucapan itu tentu bermakna sangat dalam ,betapa untuk membangun suatu kemajuan harus melihat segala kondisi dan integritas.

 

Dikaitkan dengan Daerah Paluta ,tentu kemajuan Paluta landasannya ada ditangan rakyat dan kualitas sumber daya manusianya ..

 

15 tahun proses pembangunan di Paluta telah dilalui ,telah dirasakan dan kita ketahui siapa pemegang dan pemain kebijakan ..

 

Umur 15 tahun (remaja) bukan lagi usia anak kecil tapi usia ini adalah masa pencarian jati diri karakter suatu daerah ..

 

Yang mengetahui proses pengambilan kebijakan daerah ini adalah para eksekutif dan legislatif…

 

Sudah lah boss,,saya tidak ambil pusing mau seperti apa sistem yang anda buat selama ini tapi tolong cerdaskan rakyat Paluta bagi yg pernah duduk dan sedang duduk sebagai pembuat “Kebijakan”…

 

Pembentukan karakter Usia remaja sangat menentukan masa depan dan arah kita untuk masa kehadapan ..

 

Mari merenung ,kita SUDAH WAKTUNYA BUTUH PERUBAHAN,saatnya pemimpin daerah ini adalah bukan yang “ompong” dan bukan yang memiliki track record “redflag apatis atas impian rakyat”. (MALIK)