Jepara Jateng-kompas86.id
Berdasarkan data di Kabupaten Jepara saat ini terdapat 955,62 km jalan diluar jalan yang menjadi tanggungjawab dan kewenangan desa. Jalan tersebut terbagi jalan nasional 28,21 km mulai perbatasan Demak, Gotri-Kalinyamatan-Pecangaan-Ngabul-Jln. Pemuda-Jl Kartini dan Jln. Shima.
Untuk jalan provinsi sepanjang 69,41 km mulai dari Mulyoharjo- Mlonggo-Bangsri-Batas Pati, Gotri- Batas Kudus, Demaan-Kedungmalang-Karangaji –Pecangaan. Sedangkan jalan yang menjadi kewenangan kabupaten sepanjang 858 km. “Pembangunan dan pemeliharaan jalan tersebut menjadi tanggung jawab pemerintahan masing-masing, termasuk jalan desa menjadi kewenangan Pemerintahan Desa,” ujar Kepala DPUPR Kabupaten Jepara, Ary Bachtiar yang dihubungi KOMPAS86.ID Rabu (22/3-2023).
Ary Bachtiar mengakui, kerusakan jalan di Jepara baik Jalan Nasional, Jalan Provinsi maupun Jalan Kabupaten, perbaikan dan penanganannya agak lambat karena kondisi hujan menerus yang cukup lama, hingga untuk pengerjaannya menunggu cuaca membaik.
Ia menjelaskan, untuk jalan yang menjadi kewenangan kabupaten dalam penetapan APBD tahun 2023, untuk jalan mendapatkan anggaran sebesar Rp. 8 milyar untuk pemeliharaan rutin jalan (klinik jalan) dan untuk perbaikan jalan kabupaten (menutup lubang). “Saat ini sudah mulai dikerjakan,” ujar Ary Bachtiar.
Disamping itu terdapat anggaran APBD Jepara sebesar Rp. 21,4 m yang merupakan total anggaran pemeliharaan berkala jalan kabupaten, terdiri dari pokir sebesar Rp. 5.7 miliar, Musrenbang : Rp. 4, 7 miliar, teknokratik Rp. 3,8 miliar serta DAK Rp. 7,0 miliar yang tersebar di ruas-ruas jalan Kabupaten.
“Sedangkan rinciannya, dana yang berasal dari Dana Alokasi Khusus dari APBN sebesar Rp. 7 mililiar untuk pengerjaan overlay jalan, perkerasan bahu jalan dan saluran ruas Ngabul-Mindahan. Sedangkan dari APBD Jepara digunakan untuk pelapisan jalan dengan sand sheet sebesar Rp. 12.1 mililiar, perbaikan bahu jalan : Rp. 529 juta, pembangunan talud jalan : Rp. 1.08 miliar, perbaikan Trotoar : Rp. 480 juta dan perbaikan/ pembangunan gorong-gorong : Rp. 100 juta,” ungkap Ary Bachtiar.
Sementara Dana Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah tahun 2023 sebesar Rp. 5 milyar, digunakan untuk peningkatan jalan Beton ruas Nalumsari-Daren yang saat ini sedang persiapan untuk pengadaannya.
Ary Bachtiar juga menjelaskan, untuk Perbaikan jalan Kabupaten yang panjangnya 858 km, perbaikan sedang berlangsung oleh 4 Tim di wilayah Utara, Tengah dan Selatan dengan menggunakan campuran aspal panas manual.
Karena perbaikan jalan kabupaten yang tersebar dan membutuhkan waktu cukup lama, maka menurut Ary Bachtiar untuk jalan berlubang lebar dan dalam,ditambah 1 tim untuk penanganan sementara dengan material basecourse sebelum dilakukan penanganan lebih lanjut.
Ary Bachtiar juga mengungkapkan, berdasarkan data kondisi jalan kabupaten, per- Desember 2022 tercatat kondisi mantap 86.89 persen ( 757.798 km) yang terdiri dari baik 37.36 persen ( 325.853 km) dan sedang 49.53 persen ( 431.945 km). Sedangkan yang masuk kategori kondisi tidak mantap 13.11 persen ( 114.344 km) yang terbagi rusak ringan 10.18 persen ( 88.808 km) dan rusak berat 2.93 persen ( 25.536 km)
Sementara jika dilihat dari kriteria panjang tiap jenis permukaan jalan kabupaten terdiri dari aspal 750.187 km dan perkerasan beton 113.705 km.
(Rud)