LAKIP-RI.Pokja ULP Sulbar Diduga Ada Kongkalikong Dengan Pihak Ke Tiga

oleh
Bagikan artikel ini

 

Mamuju.kompas86.id – LAKIP-RI angkat bicara sehubungan Peroses lelang Peroyek Strategis Unit Layanan Pengadaan (ULP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dalam penawaran diduga di buang hingga 14-20 persen

 

Ketua LAKIP-RI Aldin menegaskan agar Panitia Pokja pengadaan barang dan jasa pemprov sulbar harus lebih selektif fan rasional dalam menentukan perusahaan sebagai pemenang tender proyek pembangunan konstruksi gedung pendidikan dan gedung-gedung lainnya tahun anggaran 2023.

 

“Jika pokja tidak selektif dalam menentukan perusahaan sebagai pemenang, maka kuat dugaan bahwa adanya permainan kongkalikong atara pokja dan pihak pemenang tender” tegasnya.

 

Dalan hal ini jika di biarkan maka akan berdampak dan mempengaruhi mutu kuliatas pembangunan dan tidak mensejatrakan masyarakat.

 

Untuk itu saya meminta, agar Aparat Penegak Hukum (APH) dan komisi III DPRD Sulbar selaku pengawas haru bertindak tegas dalam hal ini Mengevaluasi agar pembangunan kontruksi di sulbar bisa Berkualitas.

 

Aldin selaku ketua LAKIP-RI juga menambahkan bahwa meskipun aturan tender proyek pemenang ter rendah tetapi pokja barjas harus Rasional dan selektif mengevaluasi harga penawaran

 

Jika pokja tidak Mengevaluasi hanya mengacu kepada penawaran yang terendah maka sangat di ragukan kualitas pada proyek tersebut dimana akan terjadi gagal mutu.

 

“Jadi akan nyaris pekerjaan tersebut akan  putus kontra sedangkan  tujuan kita  untuk memperkuat kesejatran masyarakat indikasinya berarti ada ungsur kesengajaan pihak pokja dalam penawaran dari harga APS dibuang 14-20 persen”, tegasnya.

 

“Kita bisa melihat salah satu contoh pekerjaan konstruksi beberapa tahun terakhir banyaknya pembangunan yang putus kontrak/mangkrak akibat ulah ULP sulbar yang memenangkan perusahaan penawaran hingga 14-20 persen”.

 

LAKIP-RI akan kawal persoalan tersebut  hingga tuntas, pungkas Aldin.

 

(Kompasa86.id/wahid)