Semarang, Jateng Kompas86.id– Provinsi Jawa Tengah kembali menunjukkan perannya yang signifikan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Dengan produksi padi mencapai 8,85 juta ton pada akhir 2024, wilayah ini menyuplai hingga 17 persen kebutuhan beras nasional.
Angka ini dihasilkan dari luas panen sebesar 1,55 juta hektare dengan produktivitas rata-rata 5,69 ton per hektare.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, Supriyanto, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, petani, dan sejumlah instansi terkait.
“Kami terus berupaya meningkatkan produktivitas padi melalui berbagai program strategis, termasuk pendampingan kepada petani dan pemanfaatan teknologi pertanian,” ujarnya pada Jumat (3/1/2025).
Berbagai langkah inovatif telah diambil untuk mendukung peningkatan produksi. Di antaranya adalah pemberian bantuan pompanisasi sebanyak 4.987 unit untuk 32 kabupaten, rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) di lima kabupaten, serta penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan). Selain itu, bantuan benih padi sebanyak 6,39 juta kilogram juga telah disalurkan, mencakup area tanam seluas 255.699 hektare.
Bukan hanya itu, pemerintah juga mengalokasikan pupuk NPK bersubsidi sebanyak 640.510 ton untuk 32 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
“Semua upaya ini tidak lepas dari kolaborasi dengan TNI, BMKG, BPS, dan OPD lain,” tambah Supriyanto.
Keberhasilan ini juga mencerminkan komitmen Jawa Tengah dalam mendukung program “Asta Cita” Presiden RI Prabowo Subianto, yang menempatkan ketahanan pangan sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional.
Dengan berbagai terobosan tersebut, Supriyanto berharap Jawa Tengah terus menjadi ujung tombak produksi pangan nasional.
“Kami berterima kasih kepada para petani yang terus bekerja keras, semoga kontribusi kita semakin meningkat di masa mendatang,” pungkasnya.
Edy Gores Magelang