Diduga Mantan Bendahara BumDes Desa Benteng Dewa Selewengkan Dana BumDes

oleh
Bagikan artikel ini

Manggarai Barat, NTT- Pengelolaan dana BumDes Desa Benteng Dewa, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur menuai polemik usai pergantian pengurus BumDes yang baru pada Februari 2023 kemarin.

Polemik itu terungkap dari pengurus BumDes yang baru desa Benteng Dewa. Mereka mengklaim bahwa di dalam RAT dana BumDes tidak sesuai dengan jumlah uang yang masuk, dan diduga kuat pengurus BumDes lama melakukan laporan fiktif.

Ada beberapa kejanggalan yang kami temukan dalam RAT, kata Ibnu Kasim selaku bendahara BumDes yang baru menjabat pada Februari 2023 kepada media kompas86.com di kantor Desa Benteng Dewa, Selasa (18/04/2023) siang.

Ibnu Kasim menjelaskan, bahwa pengelolaan dana BumDes di desa Benteng Dewa diduga tidak transparan, pasalnya sejak berdirinya dana BumDes di desa Benteng Dewa ini tidak mengetahui penyertaan modalnya sejak tahun berapa dan jumlah keseluruhan dana tersebut totalnya berapa.

Kedua, Ada beberapa nama nasabah atau nama peminjam dana BumDes terjadi pendobelan nama dengan nominal pinjaman pun terlampir sama.

Seperti halnya nama Hardianto, alamat Nanga Dewa, terjadi pendobelan nama dengan nominal pinjaman yang sama sebesar Rp1.500.000 pada tanggal yang sama. Setelah kami mendatangi dan menanyakan kepada yang bersangkutan atas nama Hardiyanto, namun dirinya membantah dan tidak mengakui jika dirinya melakukan pendobelan pinjaman dana BumDes sebesar Rp1.500.000 pada tanggal yang sama. Terhitung pinjaman sebesar Rp3 juta

“Pinjaman saya dana BumDes pada tanggal 14/05/2020 hanya Rp1.500.000, bukan Rp.3 juta, dan saya bayar modal dengan bunganya sebesar Rp 410.000, tapi anehnya, pengisian di dalam RAT hanya dituliskan Rp 310.000. Kemana uang saya Rp 100.000. Saya akan tuntut nanti bendahara atas nama Muhamad Mamun” jelas Ibnu mengutip jawaban nasabah atas nama Hardianto.

Mirisnya lagi, kata Ibnu, total angsuran untuk setiap triwulan tidak sesuai degan jumlah uang yang tertulis dalam RAT. Betapa tidak, laporan dari pengurus BumDes lama sebesar Rp 20.869.000. Setelah dikaji ulang oleh pengurus BumDes yang baru ternyata total angsuran untuk setiap triwulan sebesar Rp41.992.600. Dari kajian tersebut titemukam kehilangan dana sebesar Rp.21.123.400

“Kami selaku pengurus BumDes yang baru sangat prihatin, kemana hilangnya dana sebesar Rp21.123.400. Kalau persoalan ini dilaporkan ke aparat penegak hukum, tentunya pengurus BumDes lama harus bertanggung jawab. Dan saya mohon kepada wartawan untuk sampaikan persoalan ini ke aparat penegak hukum,” ungkap Ibnu.

Keempat, kata Ibnu, Inventaris BumDes berupa satu Yunit Leptop dan satu Yunit mesin printer tidak diserahkan kepada pemerintah desa, padahal mantan bendahara atas nama Muhamad Mamun sudah tidak punya wewenang lagi untuk mengelola dana BumDes.

“Leptop dan mesin printer masih ditahan oleh mantan bendahara BumDes atas nama Muhamad Mamun,” pintanya.

Hal senada dikatakan Adrianus Lepri, selaku ketua BumDes. Dirinya menyampaikan bahwa kejanggalan yang ditemukan adanya laporan fiktif oleh pengurus BumDes lama. Temuan itu terungkap usai dikeluarkan surat pemberitahuan dari kepala Desa Benteng Dewa untuk nasabah penunggak, salah satunya yaitu nasabah atas nama Muhamad Sarifudin, alamat Joneng, Desa Benteng Dewa, dengan nominal pinjaman sebesar Rp1000.000 pada tanggal 14-02-2022 Samapi pada jatuh tempo pembayaran 14-02-2023. Dari total pinjaman Rp1000.000 X 2% =1.356.114. (terlampir sesuai RAT).

“Setelah kami telusuri, tidak ada nama Muhamad Sarifudin di kampung Joneng, Desa Benteng Dewa. Tapi namanya tercantum dalam RAT BumDes dengan besaran pinjaman Rp1 juta. Ini sangat jelas terjadi laporan fiktif dan uang tersebut jelas dikorupsi oleh mantan bendahara BumDes,” jelas Ardi.

Sementara itu, Bakri selaku mantan sekretaris BumDes ketika dikonfirmasi media ini dikediamannya, Selasa (18/04/2023) menyampaikan bahwa seingat saya, saya menjabat sekretaris BumDes pada masanya Fidelis Gius mantan Kepala desa Benteng Dewa. Saya masuk Sekretaris BumDes itu kurang lebih tiga tahun terhitung sejak 2019 sampai 2022.

“Untuk penyertaan modal dana BumDes setau saya dua kali, awalnya kurang lebih Rp40 juta sejak berdirinya BumDes di Desa Benteng Dewa pada tahun 2015 dan yang kedua kurang lebih Rp60 juta itu saya lupa-lupa ingat pada tahun berapa,” ujar Bakri Mantan Sekretaris BumDes.

Menurut Bakri, Secara teknis serah terima atau laporan keuangan tahunan itu dokumentasinya dan data-datanya semua kita simpan di bendahara atas nama Muhamad Mamun yang beralamat di Watu Dali.

“Berkaitan dengan inventaris BumDes berupa satu Yunit Leptop dan satu yunit mesin printer. Pada saat laporan kemarin itu semua ditandatangani penyerahan dan lengkap dengan berita acaranya, tapi tidak tau dalam perjalanannya dan lebih detilnya ke mantan bendahara,” jelas Bakri.

Sementara kepala desa Benteng Dewa Robertus Rianto ketika dikonfirmasi media ini pada Selasa (18/04/2023) menyampaikan bahwa penyertaan dana BumDes awalnya pada tahun 2016 sebesar Rp 45 juta, kemudian diedarkan kepada warga desa dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat desa.Setelah itu penyuntikan modal BumDes yang kedua pada tahun 2018 sebesar Rp75 juta.

“Terkait inventaris BumDes berupa satu yunit Leptop dan satu mesin printer sudah diserah terima aset dan itu disampaikan dalam forum bahwa kondisi Leptop dan mesin printer Masi utuh. Lalu dalam perjalanannya sempat saya perintahkan pengurus BumDesa untuk pergi minta di bendahara lama, tapi bendahara tidak mau serahkan itu Leptop dan Printer dengan alasan mesin printer belum diganti ketrik. Tapi bendahara BumDes yang lama atas nama Muhamad Mamun berjanji untuk menyerahkan laptop dan mesin printer itu setelah lebaran,”Jelas Kades Robertus.

Kades Robertus juga sudah menyampaikan kepada pengurus BumDes lama untuk buatkan RAT BumDes yang kemudian diserahkan ke pemerintah desa karena BumDes itu adalah aset desa yang bersumber dari dana desa maka kewenangannya itu kepala desa.

“Oleh karena itu, saya minta siapkan waktu serahkan semua aset itu ke pemerintah desa dan setelah itu nanti saya angkat pengurus baru kemudian saya undang Masyarakat untuk diketahui siapa pengurus-pengurusnya sehingga mereka (pengurus BumDes lama sudah resmi diganti ke pengurus yang baru melalui rapat musyawarah Desa pada Februari 2023 kemarin dan dilengkapi dengan berita acara serah terima jabatan,” Tutup kades Robertus.

Rabu, (19/04/2023) media ini mendatangi dikediamannya Muhamad Mamun selaku mantan bendahara BumDes untuk dikonfirmasi terkait polemik dana BumDes di Desa Benteng Dewa, namun yang bersangkutan tidak berada dikediamannya.

Laporan (*Deni*)