SUBULUSSALAM,kompas86.id- Kejadian dugaan penganiayaan terhadap Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD) Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) kota Subulussalam yang terjadi beberapa waktu lalu mendapat perhatian dari Ormas Himpunan Masyarakat Pakpak (HIMPAK) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Aceh.
Hal tersebut dikarenakan, Kuasa BUD Rohkaseana Biiznillah Saraan atau biasa disapa Kasea Saraan dan Kepala BPKD Kota Subulussalam Rudi Hartono adalah merupakan pengurus DPW HIMPAK Aceh.
Ketua DPW HIMPAK Aceh Kompol (Pur) Rajiun Suhadi Berutu bersama beberapa pengurus DPW HIMPAK Aceh berkunjung ke kediaman Kuasa BUD Rohkaseana Biiznillah Saraan untuk melakukan sebuah prosesi adat istiadat Pakpak yakni ‘mengkicik’ atau memberikan semangat.
“Ini merupakan salah satu adat istiadat di Masyarakat Pakpak yang sudah turun temurun dilakukan, namanya mengkicik atau memberikan semangat kembali” Kata Ketua DPW HIMPAK Aceh sesaat sebelum melakukan prosesi ‘mengkicik’. Jumat (13/10/2023).
Disana, Ketua dan beberapa pengurus DPW HIMPAK Aceh melakukan prosesi “Mengkicik” kepada Rohkaseana Biiznillah Saraan dan istrinya serta Kepala BPKD Subulussalam Rudi Hartono.
Kemudian dalam kesempatan itu, Kompol (Purn) Rajiun Suhadi Berutu menyampaikan bahwa pihaknya akan mengkawal proses Hukum yang menimpa salah seorang pengurus DPW HIMPAK Aceh yang kebetulan bekerja di Instansi Pemerintah Kota Subulussalam.
“Saya merasa terkejut, ini perlakuan tidak wajar, ini perlakuan yang menakutkan, ini bukan sesuatu yang tidak disengaja, ini adalah kasus yang memang direncanakan kejadiannya oleh orang tertentu, terlepas dari urusan politik, kita akan dampingi, kita akan kawal kasus ini, tegakkan Supremasi Hukum” Kata Rajiun Suhadi Berutu.
Salah seorang penasehat HIMPAK Aceh dalam kesempatan itu juga menyampaikan bahwa ia sudah menjadi PNS selama lebih dari 30 Tahun, namun belum pernah mengalami hal demikian.
“Saya terkejut luar biasa, mengapa sampai terjadi pemukulan, saya sudah 30 Tahun lebih jadi PNS, soal keadaan keuangan kurang baik bukan cerita yang baru, itu sering terjadi, tapi tidak pernah sampai terjadi pemukulan seperti ini” Kata salah seorang Penasehat HIMPAK.
Kepala BPKD Kota Subulussalam Rudi Hartono yang juga hadir dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa ia merasa bersalah karena tidak berada di kantor saat itu sehingga tidak bisa membela bawahannya.
“Saat kejadian pemukulan itu, memang saya sedang ada rapat di setdako, saya merasa bersalah karena tidak bisa membela anggota saya, saya tau betul bagaimana anggota saya, saya tau saat itu pasti Kasea Saraan sangat ketakutan, karena sehari sebelum itu, ruang kerjanya juga dipalang oleh rekanan,” Kata Kepala BPKD Rudi Hartono sambil menangis sedih.
Ia juga menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada DPW HIMPAK Aceh yang telah hadir bersama mereka dan siap mengawal proses Hukum yang saat ini sedang berjalan.
Hal serupa yakni ucapan terimakasih juga disampaikan oleh Rohkaseana Biiznillah Saraan kepada Ketua dan Pengurus DPW HIMPAK Aceh yang telah ‘mengkicik’ serta memberikan dukungan dan semangat kepadanya.
Informasi yang diperoleh media ini proses perjalanan kasus tersebut saat ini sudah ditangani oleh pihak Polres Subulussalam, hari Senin tanggal 16 Oktober 2023 pihak Reskrim Polres Subulussalam diagendakan akan melakukan wawancara klarifikasi perkara terhadap Kuasa BUD Subulussalam Rohkaseana Biiznillah Saraan.
Pewarta: Joni Bancin