Lampung Sslatan-Kompas86.ID
Komisi Nasional Perlindungan Anak ( Komnas PA) Provinsi Lampung mengutuk keras atas kejadian kekerasan dan perundungan pelajar di SMA Kebangsaan milik Zulkifli Hasan yang juga Menteri Perdagangan RI.
” Sangat disayangkan kekerasan pelajar itu berulang terjadi di sekolah yang sama dan di tempat yang sama .Yang paling menyakitkan kita adalah sekolah tersebut memiliki predikat nasional apalagi terbaik di Lampung. Apalagi membawa nama pendidikan kebangsaan, selayaknya kejadian itu tidak pernah terjadi hal – hal seperti itu,” Kata Ketua Arieyanto Wertha Ketua Komnas Perlindungan Anak Provinsi Lampung saat dihubungi awak media pada Senin , (16/9/2024).
Arieyanto Wertha mengatakan peran guru ataupun yayasan di SMA Kebangsaan sebagai pihak yang melakukan pembinaan pendidikan seyogyanya lebih memperhatikan para muridnya.
” Ini tidak bisa dibiarkan, mungkin terjadi kekerasan itu banyak hal yang mempengaruhinya. Apakah karena ruang lingkup pendidikan, ataupun bagaimana peran guru ataupun yayasan yang melakukan pembinaan pendidikan di SMA Kebangsaan itu,” Katanya.
Menurut Arieyanto Wertha, Komnas Perlindungan Anak akan melakukan kunjungan ke SMA Kebangsaan untuk menindak lanjuti kejadian tersebut.
” Besok (Selasa ,17 September 2024 red) akan ke SMA Kebangsaan. Pihak kepolisian harus segera merespon itu , tidak bisa dibiarkan. Apalagi sudah dua kali , dengan modus yang sama ,” Ujarnya.
Sementara Kepala Sekolah SMA Kebangsaan Wempy Prastomo Bhakti saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApps pada Minggu ,15 September 2024 kemarin , membenarkan kejadian tersebut.
Wempy menjelaskan,peristiwa dugaan perundungan itu berawal saat kakak kelas 12 menegur korban kelas 11 di kantin sekolah,korban yang tidak terima ditegur memicu emosi kakak kelas hingga terjadi pemukulan.
“Mungkin ada perilaku juniornya yang tidak berkenan ditegur kakak kelasnya yang merasa senior masih remaja tidak dapat mengendalikan.emosinya hingga terjadi aksi pemukulan”ungkapnya
Wempy mengatakan , nama – nama siswa sudah didapat dan sudah di lakukan pemeriksaan.
” Pihak sekolah telah mendapatkan 4 orang siswa yang melakukan pelanggaran tersebut.Pihak sekolah akan memutuskan sangsi apa yang akan diberikan oleh pihak sekolah kepada ke 4 siswa itu.Tidak ada luka berat pada siswa “B” namun kami sarankan kembali untuk melakukan cek kesehatan kembali,” Kata dia.
Bukan kali ini saja , kasus kekerasan sesama pelajar di SMA Kebangsaan terjadi . Pada tahun 2022 lalu, kejadian serupa pernah terjadi terhadap pelajar “A (16) kelas 10 diduga dipukuli oleh kakak tingkatnya yakni F (18) dan R (18) yang duduk di bangku kelas 12.
Korban sempat dilarikan ke RSUD dr. Bob Bazar Kalianda, karena mengalami pingsan saat terjadi insiden.
Diberitakan sebelumnya, Sebagai sekolah unggulan di Provinsi Lampung dan pernah dikunjungi Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, aksi kekerasan fisik dan perundungan kerap terjadi kepada siswa di sekolah milik Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan RI.
Radityo Egi yang juga menantu dari Zulkifli Hasan selaku Ketua Harian Yayasan Insan Cendikia Sekolah Kebangsaan mengatakan program pendidikan adalah salah satu misi utamanya jika nantinya terpilih sebagai Bupati Lampung Selatan.
“Pendidikan adalah salah satu program prioritas saya ketika terpilih menjadi Bupati Lampung Selatan. Ini merupakan awal dari janji-janji saya terhadap masyarakat agar dunia pendidikan di Lampung Selatan ke depannya bisa lebih baik dan maju, karena anak-anak ini nantinya merupakan bibit calon-calon penerus kita,” tegasnya dikutip artikel detiksumbagsel, “Fokus Pendidikan, Radityo Egi Biayai Anak Putus Sekolah di Lampung Selatan” pada 11 September 2024.
Namun faktanya, seorang pelajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kebangsaan diduga mengalami kekerasan fisik dan perundungan yang terjadi pada 09 September 2024 sekitar pukul 21.30 Wib di toilet aula lingkungan sekolah tersebut.
Pelajar berinisial B warga Desa Tanjung Agung, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan diduga mendapatkan kekerasan fisik dan perundangan oleh seniornya.
Orang tua siswa yang menjadi korban kekerasan, mengatakan bahwa anaknya mengalami kekerasan fisik dan perundungan oleh seniornya yang bersekolah di SMA Kebangsaan.
Aksi tidak terpuji itu dilakukan di Toilet sekolah yang dilakukan oleh sekitar kurang lebih 10 orang .
” Dengan alasan yang tidak masuk akal yang mana, hanya gara-gara rambut tidak rapih dan pakaian seragam tidak sesuai anak saya disiksa oleh para seniornya,” Kata E kepada wartawan Sabtu ,14 September 2024.
Ironisnya, perlakuan terhadap siswa itu diduga diketahui oleh pihak guru dan pihak sekolah , namun tidak ada tindakan yang dilakukan.
” Seharusnya guru-guru disana mengetahuinya ketika belajar anak saya memar-memar dan pecah mulut .Kenapa dibiarkan ,” Pungkasnya.
Karena kejadian itu , mental korban (pelajar B red) terganggu dan pihak orang tua telah melaporkan kejadian itu ke Polres Lampung Selatan.
(Kim)