Kritikan Terhadap Layanan Pengingat Pembayaran BAF di Kota Cirebon

oleh
Bagikan artikel ini

Cirebon-JABAR-Kompas86.ID

.Seorang konsumen dari Bussan Auto Finance (BAF), yang berlokasi di Jalan Siliwangi No. 20C, Kesenden kota Cirebon, merasa sangat terganggu oleh cara pihak admin BAF mengingatkan pembayaran cicilan.

 

Dalam situasi tertentu, seperti saat konsumen sedang tidak ada kegiatan, mungkin panggilan dari admin akan direspon dengan baik. Namun, sering kali situasi manusia tidak selalu kondusif untuk menerima panggilan telepon. Konsumen bisa saja sedang rapat, sakit, atau menghadapi masalah besar yang menyebabkan suasana hati mereka tidak baik. Bunyi telepon yang terus-menerus berbunyi tanpa henti sebelum diangkat sungguh menambah ketidaknyamanan dan memperburuk suasana hati.

Pada Kamis, (18/7/2024).

 

salah satu konsumen yang kebetulan bertemu dengan awak media dan mengeluhkan kejadian yang menimpanya, konsumen yang bernama Kemal warga kota Cirebon itu menceritakan ketika sedang rapat dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan, admin BAF terus-menerus menelepon. Saat kemal dengan sopan menjelaskan bahwa ia berjanji akan membayar tagihan sebelum jatuh tempo, CS yang kemudian diketahui bernama Hafid tetap memaksa dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai kapan tepatnya , tanggalnya yang pasti, pembayaran akan dilakukan. Paksaan tersebut terjadi di tengah-tengah rapat yang penting dan sungguh membuat konsumen naik pitam. padahal menurut Kemal dia termasuk konsumen prioritas hal itu pernah dikatakan oleh admin yang sering menawarkan perpanjangan kredit karena cicilan kendaraan yang hanya tinggal 2-3 kali angsuran lagi ditambah ketepatan waktu dalam pembayaran angsuran masuk dalam kreteria baik.

 

CS yang memaksakan kehendak tanpa memahami situasi konsumen, meskipun sudah dijelaskan dengan baik, adalah tindakan yang tidak dapat diterima.

 

Kritikan keras ini ditujukan kepada manajemen BAF agar lebih selektif dalam memilih konsumen yang dihubungi untuk pengingat pembayaran. Tidak semua konsumen melakukan keterlambatan pembayaran hingga harus diingatkan. Tindakan yang dilakukan oleh Hafid tersebut mencerminkan kurangnya empati dan pengertian terhadap situasi konsumen, yang seharusnya menjadi perhatian utama.

 

Harapan dari kritikan ini adalah agar BAF dapat melakukan evaluasi dan perbaikan layanan pengingat pembayaran, dengan mempertimbangkan situasi dan kenyamanan konsumen. Kepuasan konsumen adalah hal yang utama dalam menjalankan bisnis, dan sikap empati dari pihak admin sangat dibutuhkan untuk menjaga hubungan baik dengan konsumen.

[ Dadang ].