Sangihe(Sulut)Kompas86.id
Menanggapi lonjaknya harga cabe(rica red) di Kabupaten Kepulauan Sangihe hingga mencapai Rp 120 ribu/kilogram me dapat perhatian dari orang nomor satu di tanah tampungan lawo.
Penjabat Bupati dr Rinny Tamuntuan dalam rapat evaluasi penyerapan anggaran OPD menjelaskan, bahwa lonjakan harga cabe di Sangihe mengikuti harga di kita Manado, karena kebutuhan cabe masih bergantung pada pasokan dari sana, meski sangihe memiliki produk lokal, namun pasokan dari Manado menjadi faktor utama.
Kualitas panen cabe di daerah kita ini sangat baik, tetapi menekankan perlunya klarifikasi lebih lanjut terkait data kebutuhan dan penjadwalan waktu tanam agar panen dapat dilakukan secara teratur.
Tamuntuan juga memberikan himbauan, kepada pedangang dan petani setempat untuk tidak mengikuti secara langsun harga cabe di Manado, terutama jika hasil panen di Sangihe memuaskan.
Mengingat mendekati perayaan natal dan tahun baru, Tamuntuan meminta, agar harga cabe di Sangihe tetap di pertahankan, mengingat pemerintah daerah telah memberikan bantuan bibit dan pupuk kepada petani.
Tamuntuan juga mengajak, petani dan pedangan untuk mempertahankan harga pasar di Sangihe, karena kita sudah mendapat bantuan dari pemerintah.
Saya menghimbau masyarakat, termasuk ASN dan ibu ibu pejabat, untuk aktif menanam cabe di halaman rumah atau polibek sebagai bentuk dukungan terhadap kebutuhan rumah tangga, tutup Tamuntuan(Arifin Lakoro)