Kompas86.Id 06/02/2023
Palembang – Satu minggu yang lalu Koalisi Aktivis Pro Rakyat Dan Masyarakat lakukan Unjuk Rasa(Unras), tolak rencana kenaikan tarif baru Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Musi Palembang.
Sekarang giliran mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Palembang (Formabang) sambangi kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang untuk melakukan unjuk rasa di Jl.Merdeka, Senin(06/02/23).
Dengan tuntutan yang sama, yaitu tolak rencana kenaikan tarif baru tirta musi dan meminta Pemkot agar mengevaluasi Direksi Perumda tirta musi palembang.
Kedatangan massa yang terdiri dari mahasiswa tersebut dipimpin ketua umum(Ketum) Formabang M.Yoga Anugrah, koordinator lapangan (Korlap) Denis Verva dan koordinator aksi (Korak) M.Anwarul Fitro.
Hadir juga dalam aksi tersebut sebagai Korak dan korlap dari koalisi aktivis pro rakyat dan masyarakat yaitu Umar Yuli Abas beserta Deki Irawan Lubay.
Dalam aksinya mereka (Mahasiswa) mempertanyakan dan menolak rencana kenaikan tarif baru Perumda tirta musi yang rencananya akan diberlakukan bulan maret mendatang. Menurut mereka (massa Unras) belum saatnya kebijakan Pemkot Palembang dalam hal ini kenaikkan tarif baru tirta musi di berlakukan, mengingat belum lama ini masyarakat kota palembang telah dihadapkan dengan beberapa cobaan seperti pandemi covid-19 dan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mereka anggap cukup melumpuhkan sektor perekonomian, maka dari itu mereka meminta hal ini jangan diperparah lagi dengan diberlakukannya kenaikan tarif baru Perumda tirta musi.
Ketum Formabang M.Yoga Anugrah menyampaikan, ” dalam pemulihan ekonomi saat ini kenaikan tarif baru Perumda tirta musi belum layak untuk dinaikan, mengingat kuantitas dan kualitas penyaluran air di kota palembang belum sesuai dengan semestinya “, jelas M. Yoga
Lanjutnya, ” rencana kenaikan 15% itu terlalu besar dan sangat memberatkan bagi masyarakat, dalam hitungan nya, sekarang Rp.3500 kalau dinaikan akan menjadi Rp.4600/kubik untuk satu orang dalam satu hari, di kalikan jumlah orang dalam satu keluarga dan dikalikan lagi selama 30 hari, tentunya lebih mahal dari yang ada sekarang ini “, ujarnya
Umar Yuli Abas selaku koordinator aksi dari koalisi aktivis pro rakyat dan masyarakat menyampaikan, ” ya’ pernyataan Direktur Utama (Dirut) Perumda tirta musi Andi Wijaya Adani, yaitu rencana akan menaikan tarif baru tirta musi, setelah terjadinya aksi unjuk rasa dari koalisi aktivis pro rakyat dan masyarakat minggu yang lalu, beliau (Andi Wijaya Adani) membantah akan hal itu. Menurutnya direksi tirta musi hanya membuat perencanaan yang selanjutnya akan di putuskan oleh pemerintah kota, dalam hal ini Walikota Palembang “, tutur Umar
” Jika dengan alasan sudah sebelas tahun tirta musi belum pernah melakukan penyesuaian tarif dan akan tetap merencanakan untuk menaikan tarif, maka saya harap agar mencabut pernyataan tersebut, kalau tetap dinaikan mungkin kami dari koalisi aktivis pro rakyat dan masyarakat akan bergabung bersama elemen lain untuk memohon kepada Walikota agar mencabut kebijakan Peraturan Walikota (Perwali) tersebut “, pungkasnya.
Setelah aksi unjuk rasa selesai beberapa awak media berusaha untuk mewawancarai pihak Perumda tirta musi yang memberikan tanggapan kepada pengunjuk rasa, yaitu Ari Chandra, namun sangat disayangkan beliau enggan berkomentar dan menghindar dari kejaran beberapa awak media tersebut.
(Chairuns/Boby)