Jember Jatim-Kompas86.ID
Beredar kabar bahwa Minggu kemarin tepatnya Hari Rabu, 12 Juni 2024 Ketua PKK Jember KF yang merupakan Istri Bupati Jember Hendy Siswanto di periksa Polda Jatim.
Nur Chilman penggiat anti korupsi Jember mendapatkan info wa berantai.
” Iya, saya dapat info terkait hal tersebut dan saya juga adalah orang yang melaporkan dugaan kejahatan KF di Bagian Perekonomian yang dipimpin oleh Bu Diana istri Thamrin Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Jember.
Nur Chilman pun juga telah melaporkan jejak kejahatan KF di dinas Koperasi beberapa waktu yang lalu.
” Terlalu banyak kasus yang melibatkan KF, sementara yang saya laporkan 2 kasus yakni di bagian Perekonomian dan dinas Koperasi pimpinan Sartini,” ucapnya.
Pegiat yang lain, Ali Imron pun mendapatkan info yang sama dengan Nur Chilman, bahwa beredar info Minggu kemarin KF di periksa polda.
” Sepertinya luput dari mata pers, senyap bahkan infonya dramatis yang saya dapatkan, bahwa setelah di periksa Polda, diduga KF pingsan entah karena stress atau sakit,” ujarnya.
Ningwar Ketua AMPJ justru lebih Komplit infonya. Konon, kepada seorang temannya yang diduga orang dekat KF yang terhitung masih saudara menceritakan bahwa KF jatuh sakit, setelah menjalani pemeriksaan di Polda Jatim. Dalam ceritanya orang dekat KF tersebut juga menyebut bahwa KF tidak menyukai kalau orang-orang yang dikenalnya ikut-ikutan trend yang diinisiasi oleh kompetitor suaminya HS dalam perhelatan Pilkada Jember, yaitu OJO LALI MOCO SHOLAWAT. Yangbersangkutan juga menceritakan bahwa diduga KF ini sering ikut campur urusan pekerjaan di Pemkab Jember” ujarnya.
Ningwar juga menyatakan. ” Banyak kasus yang diduga melibatkan KF mulai kasus dugaan korupsi bagian Umum 100 M, Dinsos, Seragam kader Posyandu Dinkes, Bagian PKK di DPMD dan kasus dugaan korupsi di dinas Koperasi,” ujarnya.
Ali imron pegiat yang melaporkan dugaan korupsi PKK di DPMD menyatakan kasus di DPMD jelas-jelas nyata Bim Salabim anggarannya.
” Kentara sekali intervensi dan vested Interestnya KF, karena di RKPD dan Renja DPMD yang semula tidak ada anggaran PKK, jelang sehari muncul anggaran PKK miliar jumlahnya, kayak cerita Bandung Bondowoso,” sindirnya.
Baik Nur Chilman, Ningwar dan Ali Imron berharap berbagai kasus yang diduga melibatkan KF dibuat terang benderang oleh Polda Jatim.
” Salut buat kegesitan dan kecepatan Polda Jatim melakukan pemanggilan pada KF, ” Uuar mereka semua menutup wawancara sambil minum kopi. (Tim)