Brebes Jateng-kompas86.OD
Program Padat Karya Tunai melalui Percepatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) merupakan langkah strategi dalam rangka dukung swasembada pangan pemerintah Probowo-Gibran,Meski sudah jelas kegiatan program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi P3-TGAI adalah dengan system padat karya swakelola yang harusnya di kerjakan oleh P3A masing masing ,namun hal ini tidak berlaku di wilayah kabupaten brebes ,dari pengamatan awak media bersama team investigasi Yayasan Buser Indonesia hal semacam ini sudah berjalan dari tahun ketahun,hampir setiap kegiatan P3A selalu di kerjakan oleh Pihak ketiga.
Seperti halnya yang terjadi di tahun 2024 ini di wilayah desa desa di kecamatan losari,dari tahap pertama sampai Tahap ke 3 , ada kurang lebih 10 Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang mendapatkan program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) ,salah satu P3A yang mendapatkan bantuan program P3-TGAI dari kementrian pekerjaan Umum dan perumahan rakyat direktorat jenderal sumber daya air ,melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung adalah P3A KEDUNG TIRTA dari desa rungkang kecamatan losari,kabupaten brebes.
Kegiatan Peningkatan jaringan irigasi di daerah Irigasi jengkelok desa rungkang ,yang seharusnya di swakelola oleh P3A ,namun lagi lagi di rekankan atau di pihak ketigakan.bahkan dari pihak rekanan ,untuk tenaga kerjanya juga di borongkan lagi ke rekanan lainya.dengan sistim borongan ,seperti halnya yang di ungkapakan salah satu mandor atau kepala tukang pekerja yang engan di mediakan namanya,mengatakan bahwa dia Cuma memborong tenaga pasang saja dengan,mengunakan tenaga kerja dari wilayah kecamatan tanjung ,dengan sistim bayaran borongan perkubih 150 sampai 160 ribu,kalau semuanya kegiatan ini di borong oleh rekanan dari wilayah kecamatan ketanggungan ,jelas kepala tukang kepada awak media di tengah tengah pengerjaan di lokasi kegiatan (25/11/2024) ,jadi jelas dengan di pihak ketigakan ,tidak adanya pemberdayaan masyarakat sekitar,maupun dari P3Anya sendiri.
Sementara di lain kesempatan salah satu kepala desa yang merupakan salah salah desa yang P3A nya mendapat bantuan program P3-TGAI yang berhasil di mintai keterangan awak media mengatakan.kalau program P3-TGAI,dari tahun ketahun sudah biasa ,hampir semua di kerjakan oleh rekanan .dengan adanya program P3-TGAI yang di duga banyak ketimpangan selain banyak di rekankan dan pemakaian bahan material yang kurang sesuai ,sehingga hasil kegiatan juga kurang maksimal ,bahkan banyak yang baru selesai di kerjakan sudah mengalami kerusakan,ketua DPC Brebes yayasan Buser Indonesia berserta pengurus akan melalukan kordinasi dengan pihak pihak terkait untuk bisa berperan aktip Dalam rangka menjalan fungsi peran aktip masyarakat dalam mengawal proses pembangunan selaku sosial kontrol,dengan harapan semua kegiatan pembangunan di wilayah kabupaten brebes bisa lebih maksimal,dan lebih bermanfaat bagi masyarakat luas khusus masyarakat kabupaten brebes.
Selama ini Yayasan Buser Indonesia DPC brebes ,melalui team investigasinya telah melalukan cek dan ricek di kegiatan program P3-TGAI ,dan mengumpulkan data data temuan dugaan pemyimpangan baik pelaksaan maupun dari segi bahan material yang di gunakan di kegiatan pembangunan di program P3-TGAI ,yang di ada di wilayah kabupaten brebes baik yang melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) cimancis maupun BBWS pemali juana .dan akan mengkordinasi dengan pihak terkait,supaya kedepan program P3-TGAI bisa lebih maksimal dan masyarakat petani juga bisa ikut di perdayakan .(Atmo)