KBB|KOMPAS86.ID,-Didasari rasa cinta untuk membangun pemerintah yang bersih, P4 KBB (Paguyuban Pejuang Peduli Pembangunan ) Kabupaten Bandung Barat yang diketuai oleh Yacob Anwar Lewi bersama rekan seperjuangan yang telah melahirkan KBB (Kabupaten Bandung Barat) mendapat sambutan positif dari para tamu yang hadir.
Dalam undangan tersebut Bupati Bandung Barat hadir diwakili oleh Kesbangpol serta unsur Forkopimda. Juga hadir anggota DPRD Ida Widaningsih, Djamu Kertabudi selaku Dewas P4KBB, Steve Ewon, tokoh KBB dan Sesepuh, Ketua Partai KBB, Ketua Ormas/Lsm, Kapolres dan Dandim 0609 yang mewakili, serta Camat dan kepala Desa Cilame.
Selain itu, Ernawan yang kini duduk sebagai dewan penasehat P4KBB yang pernah duduk menjabat sebagai wakil bupati KBB turut mengikuti milangkala P4KBB ke 2, yang dilakukan di Sekretriat P4KBB, Jl. Batu Desa Cilame Kecamatan Ngamprah Bandung Barat.
Dalam sambutannya, Yacob Anwar mengupas dengan singkat awal pembentukan P4KBB, bahwa keberadaan P4KBB adalah bagian yang tidak bisa terpisahkan dari kehadiran Kabupaten Bandung Barat. Dikatakannya,
“P4KBB senantiasa akan tetap konsisten membawa pemerintah Bandung Barat sebagai daerah otonom baru, yang sesuai dengan cita-cita dari pejuang pemekaran terdahulu dengan memberi pelayanan terbaik bagi warga KBB. Dan bukan sebaliknya menjadi arena bagi-bagi bancakan proyek pembangunan baik infrastruktur maupun suprastruktur.
P4KBB ( Paguyuban Penjuang Peduli Pembangunan) Kabupaten Bandung Barat adalah organisasi kemasyarakatan yang didirikan atas dasar kepedulian para pejuang pemekaran bersama elemen masyarakat untuk kemajuan Bandung Barat. Sebab itu milangkala ke 2 P4KBB, mengajak komponen masyarakat Bandung Barat kembali fokus pada “Ruh” perjuangan dahulu mengingat KBB masih banyak pekerjaan rumah untuk mengembalikan arah pembangunan.
Diakui Yacob, silih bergantinya kepemimpinan bupati Bandung Barat sejak dijabat pelaksana tugas (plt) hingga saat ini, nampaknya telah disuguhi dengan pemandangan yang membuat bulu punduk berdiri. Sehingga Disorientasi dan Distorsi kepemimpinan legislatif maupun eksekutif tidak menjadikan KBB lebih baik, malah sebaliknya kita terpuruk dan tertinggal dari segala bidang kehidupan yang kenyataannya hanya dibungkus dengan tabir kepalsuan belaka, ujar Yacob, dan pernyataan WTP dari BPK tidak berbanding lurus, karena itu bersifat adminitrasi dan bukanya realita.
Dikatakan Yacob, “sudah saatnya P4 KBB mengajak masyarakat Bandung Barat untuk lebih peka memilih pemimpin, baik untuk eksekutif dan legislatif.” Sabtu (8/7/23)
Sementara itu, Djamu Kertabudi menyampaikan P4KBB hadir karena ada perjuangan tersisa, dan keberhasilan KBB masih ada tahapan selanjutnya untuk dijadikan sebagai otonom daerah baru, maka pengawalan kinerja pemerintahan Bandung Barat menjadi hal utama.
Harus diakui, “P4KBB kadang sejalan dengan pemda dan DPRD, kadang juga beda jalan, malah lebih banyak beda jalanya” ucap Djamu. Dan ini memang dinamika, karena pergerakan sosial politik itu harus seperti itu, terang Djamu.
Respon P4KBB menjadi luar biasa dari unsur publik. Namun kenapa tidak damai, malah terdengarnya KBB ini gaduh, sehingga penyebab kegaduhan muncul karena diakibatkan kepengelolaan lingkungan daerah yang tidak sejalan, sehingga muncul ketidak percayaan publik, dan ini menjadi bentuk keprihatinan kita, tutur Djamu.
Sebab itu, menurut Djamu lingkungan daerah harus sering berdiskusi untuk membangun kepercayaan publik. Agar tidak ada masalah baru, jangan sampai masalah lama belum selesai muncul masalah baru, pungkas Djamu. (Aw)