Bitung(Sulut)Kompas86.id
Pedagang Pasar Winenet mengeluhkan Kinerja Penataan Pasar oleh Perumda Pasar Kota Bitung, yang tidak bisa menggairahkan pasar rakyat di bagian dalam. Pedagang menilai, sikap Perumda yang tidak mampu menertibkan pedagang musiman di bagian luar pasar, mengakibatkan situasi pasar di bagian dalam sepi.
Padahal, mayoritas pedagang pasar yang ditagihkan sewa kios dan lapak, berada dibagian dalam pasar winenet. Demikian ditegaskan Pedagang Fausi dalam pertemuan Bersama dengan Direksi Perumda Pasar Kota Bitung, di lapangan parkir Pasar, Hari ini. Menurut Fausi, kondisi pedagang dibagian dalam pasar sangat miris. Karena Perumda membiarkan pedagang-pedagang musiman dan pedagang tanpa dokumen membuat lokasi dagangan di bagian luar pasar.
“Sangat ironi, karena pasar di bagian dalam sudah sepi pada jam 10 pagi. Namun pasar di bagian luar masih ramai pembeli. Hal ini sangat berpengaruh pada kemampuan bayar pedagang. Padahal, kami dituntut untuk melunasi hutang tahun 2022” tegas fausi.
Fausi menjelaskan secara terbuka, bahwa pedagang akan kesulitan membayar. Sebab, sebagian besar barang yang kami pajang dan miliki didalam toko, justru sudah menjadi milik bank. Pinjaman menjadi sandaran para pedagang karena situasi pasca pandemi yang tidak menguntungkan iklim ekonomi dipasar rakyat.
“Barang yang kami miliki awalnya pinjam modal di bank, kedua pinjam koperasi dan terakhir milik KUR. Barang didalam toko itu bukan milik pedagang. apalagi yang jualan baju. Kadang sehari hanya laku satu picis saja. Perumda harus mampu mengatur, jangan jadi amburadul” tegasnya.
Hal yang sama juga ditegaskan oleh Opin, pedagang sayur dibagian dalam pasar. Dia kecewa kepada Perumda Pasar, karena tidak ada kejelasan areal parkir dan lokasi jualan pedagang.
“Coba ditata dan dibagi mana yang menjadi wilayah pasar sebagai tempat jualan, dan mana yang menjadi bagian parkir. Sudah amburadul begini tidak ada penataan. apa kerja Perumda selama ini “. Tegas Opin.
Opin mengharapkan penataan ini harus segera dilakukan Perumda.
Terutama menertibkan para pedagang musiman yang berjualan menggunakan kendaraan. Padahal barang dagangannya sama dengan jualan didalam pasar. Contohnya pedagang sayur. Apalagi sebagian besar pedagang musiman tersebut adalah pedagang suplaer dengan harga yang sangat murah.(AK/tim)