CIMAHI|KOMPAS86.ID, –Masyarakat cimahi dihebohkan dengan adanya kabar yang menimpa sejumlah masyarakat cimahi terkait keracunan yang terjadi pada saat reses Dewan.
Hal itu dibenarkan salah satu orang tua korban yang anaknya tengah dirawat dirumah sakit Cibabat. Peristiwa tersebut terjadi akibat keracunan yang ditimbulkan makanan yang diberikan ketika para korban tengah menghadiri undangan reses salah satu anggota dewan kota cimahi.
Dari data update yang diperoleh pihak rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, pada Minggu malam (23/7), pkl 18:00 Wib jumlah pasien keracunan awal: 53 org,
Pasien pulang : 27 org,Pasien ranap sudah masuk ruangan : 14 org, Pasien masih IGD : 12 org (observasi).
Saat ini reses anggota Dewan masa persidangan ke 2 tahun 2023 tengah dilakukan di masing masing Dapil. Namun naas, saat salah satu anggota dewan dari fraksi PPP bersidang bersama konsituenya, harus mengalami musibah dengan peristiwa keracunan yang ditimbulkan dari makanan.
Peristiwa tersebut diakui oleh Pj Walikota Cimahi H. Dikdik S. Nugrahawan yang langsung meninjau para korban di rumah sakit umum daerah Cibabat. Minggu, (23/7).
“Setelah mendapat laporan adanya keracunan warganya, maka saya cek langsung ke rumah sakit,”ujar Dikdik saat menengok warga nya yang keracunan di Rumah Sakit Cibabat.
Ditambahkan Dikdik karena jumlahnya cukup banyak jadi yang menderita ini terbagi di beberapa rumah sakit.
“Jadi semua menyebar ke beberapa Rumah Sakit, namun saat ini yang paling penting adalah bagaimana kita menangani pasien, serta memantau kondisinya, Apakah ada yang menghawatirkan. Ternyata semua relatif sudah aman,”tuturnya.
Sementara itu pihak Setwan DPRD Kota Cimahi langsung melakukan perawatan terhadap korban yang keracunan atas ijin PJ Walikota Cimahi
Disampaikan Totong Solehudin selaku Setwan DPRD Kota Cimahi bahwa yang hadir dalam rese tersebut sebanyak 300 orang dan yang korban keracunan sebanyak 96 orang, dan sedang ditangani pihak rumah sakit” terang Totong.
Diterangkan pula oleh Totong, terkait Catering yang dipesan nasi box tersebut, pihak Sekwan hanya melakukan pembayarannya saja,
“Kalau masalah Catering, pihak Sekwan hanya melakukan pembayarannya saja, sedangkan pilihan catering di tentukan oleh dewan yang terhormat kepada panitia lokal,” Jelasnya.
Namun sambung Totong, diakui bahwa pihaknya diminta pertanggung jawaban juga,
“Secara otomatis pertanggungjawaban kita secara moral atau material, katakanlah ada beberapa yang harus diselesaikan, yang di intruksikankan oleh negara atau pemerintah, kita sudah melakukannya,” ucapnya. (AW)