Raja Bataha Santiago Diberikan Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional

oleh
Bagikan artikel ini

 

Sangihe(Sulut)Kompas86.id
Penantian Bertahun-tahun Masyarakat Nusa Utara untuk dapat mewujudkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Don Sint Jugov Santiago atau yang dikenal sebagai Raja Bataha Santiago akhirnya akan resmi dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional pada 10 November 2023 dalam memperingati “Hari Pahlawan Nasional” sesuai surat Kemeterian Sekretariat Negara RI Sekretariat Miiter Presiden Nomor : R.12/KSN/SM/GT.02.00/11/2023 tanggal 3 November 2023 hal : Pemberitahuan Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2023 yang juga turut mengundang ahli waris Bataha Santiago ke istana Negara.

Keberhasilan pemberian Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada Raja Bataha Santiago tak lepas dari upaya Pemerintah Daerah Kepulauan Sangihe dibawah Nahkoda Pj. Bupati dr. Rinny Tamuntuan yang juga selaku kepala Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang berupaya mengawal terus dalam mengusulkan Raja Bataha Santiago untuk dapat dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional.

“Tamuntuan menyampaikan Rasa Syukur, Bangga dan Senang akhirnya apa yang telah diupayakan dan diharapkan Pemerintah bersama-sama elemen masyarakat dan tokoh-tokoh adat dapat terwujud dengan diberikan Gelar Pahlawan Nasional kepada Raja Bataha Santiago.”

Dimana kita ketahui bersama pengusulan Raja Bataha Santiago sebagai Pahlawan Nasional telah dimulai sejak tahun 2015, Sejarah Raja Bataha Santiago dikenal dengan Raja ketiga Kerajaan Manganitu yang memerintah Manganitu (1670-1675) Santiago yang mendapat gelar Bataha (Sakti) naik takhta mengganti ayahnya yang mangkat pada tahun yang sama.

Dalam memerintah perjuangan melawan penjajahan atas gencarnya ekspansi VOC untuk menguasai wilayah Kepulauan yang kaya akan rempah-rempah dan dengan gagah berani semangat patriotik didalam dada Bataha memimpin perlawanan rakyatnya dalam upaya menentang dan menolak segala bentuk Imprealisme di tanah Tampungang lawo ini “I kite mendiahi wuntuang ‘u seke, nusa kumbahang katumpaeng (kita harus menyiapkan pasukan perang, negeri kita jangan dimasuki musuh),” kata Raja Santiago yang melegenda membakar semangat Patriotisme Rakyatnya.

Peperangan ini membuat Kerugian dan kekalahan terjadi pada pihak VOC dan mereka membuat siasat baru menggunakan teman terdekat Bataha Santiago untuk menangkapnya dan perjuangan Bataha Santiago berakhir dengan penangkapan dan diesekusi pada tiang gantungan, Bataha Santiago yang merasakan akhir hayatnya sudah dekat, sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhir kembali memberikan semangat patriotisme kepada para pejuangnya dengan kalimat terakhirnya “Biar saya mati digantung, dari pada tunduk pada penjajah”, kalimat ini juga yang terpahat dalam nisan di makam Bataha Santiago.

Perlawanan dan Kepahlawanan melawan penjajah Raja Bataha Santiago, Raja yang terkenal teguh dalam keyakinannya menolak segala bentuk Imprealisme barat menjadi ispirasi dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia bagi Generasi penerus perjuangan Bangsa sehingga dengan Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional bagi Raja Bataha Santiago menjadi tongak sejarah Bangsa Indonesia yang akan selalu dikenang luas Bangsa ini.(Arifin Lakoro)