LEMBOR, Kompas86.id- Proyek pembangunan Amenitas Atraksi Agrowisata Ngalor Kalo yang berlokasi di jalan Trans Flores, Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga dikerjakan asal-asalan.
Proyek tersebut dikerjakan oleh CV Harum Karya Jaya, dengan pagu anggaran sebesar Rp 6,5 miliar yang bersumber dari (DAK Fisik Pariwisata) APBD tahun anggaran 2023.
Pantauan media ini di lokasi pada Sabtu, (5/10/2024) kondisi bangunan yang dikerjakan sejak Juni 2023 ini mengalami kerusakan yang cukup parah, seperti keretakan pada tembok, Keramik jebol akibat campuran semen tidak merata, lantai depan bangunan mengalami keretakan yang cukup parah. Tidak hanya itu, jembatan yang menggunakan papan kayu menuju areal persawahan mengalami kerusakan.
Kerusakan itu terjadi karena diduga pekerjaan proyek pembangunan Amenitas Atraksi Agrowisata Ngalor Kalo Diduga dikerjakan Asal -asalan dan tidak sesuai RAB yang telah ditentukan.
Seharusnya proyek agrowisata Ngalor ini menjadi daya tarik baru untuk wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam di sekitar area tersebut. Namun, kerusakan yang terjadi membuat para wisatawan menjadi kurang menarik dan bahkan berpotensi membahayakan pengunjung.
Kondisi terkini kerusakan pada tempat cuci piring dalam gedung bangunan Agrowisata Ngalor Kalo
Kontraktor yang mengerjakan proyek ini seharusnya lebih teliti dan hati-hati dalam melaksanakan proyek ini. Menggunakan bahan yang berkualitas sangat penting agar proyek bisa berdiri kokoh dan tahan lama.
Hal ini bisa disebabkan Karena kontraktor mengutamakan keuntungan dan kurangnya pengawasan selama proses pekerjaan pembangunan dan patut diduga, bahan material bangunan yang tidak sesuai Setandar Anggaran Biaya.
Dengan total dana sebesar Rp6,5 miliar yang telah digunakan untuk proyek ini, tentu saja jika para pemangku kepentingan merasa kecewa dengan hasil kerja CV Harum Karya Jaya. Pasalnya, anggaran sebesar itu seharusnya bisa menghasilkan proyek yang berkualitas dan bermutu, bukan mengutamakan keuntungan atau korupsi untuk memperkaya diri sendiri dan golongan tertentu.
Sementara itu, Hamka salah satu wisatawan yang ditemui media ini di Agrowisata Ngalor Kalo merasa tidak nyaman saat melintas menuju area persawahan.
“Saya baru pertama kali datang ke tempat wisata ini mas, saya pribadi merasa takut saat melintas kedalam area persawahan karena saya lihat banyak papan kayu yang terlepas. Apalagi jembatan ini beralaskan papan kayu,” ungkapnya.
Ia berharap kepada pemerintah setempat untuk segera diperbaik agar tidak terjadi kecelakaan bagi wisatawan atau tamu pengunjung.
“Harapan saya kepada pemerintah setempat ya harus segera dilakukan perbaikan agar proyek agrowisata Ngalor ini bisa berfungsi dengan baik dan aman untuk dikunjungi,” pintanya.
Kendati demikian, media ini belum berhasil menghubungi Dirut CV Harum Karya Jaya selaku kontraktor pelaksana yang menangani proyek tersebut.
Terpisah, kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat, Stefan Jeinsfori, Engan merespons saat dihubungi media ini pada Sabtu siang (5/10/2024).
Kendati Kepala Bidang Pariwisata Manggarai Barat, Agus Jonta yang merupakan PPK pada proyek tersebut menyatakan bahwa pekerjaan ini masih dalam perawatan kontraktor.
“Pekerjaan ini masih dalam perawatan kontraktor, informasi terakhir senin mereka mulai lakukan perbaikan,” ujar Agus melalui via pesan WhatsApp diterima Kompas86.id pada Sabtu sore (5/10)(Red)
Berita ini terus di update setiap hari sembari menunggu klarifikasi dari pihak pihak yang bersangkutan.