Uang Ratusan Juta Rupiah Milik Wali Kota Blitar, Lenyap Saat Dijahili Maling

oleh
Bagikan artikel ini

Blitar.Jatim.Kompas86.com: Masyarakat diblitar geger dikarenakan orang no satu dikota blitar yakni Wali Kota Blitar, Santoso, menjadi korban perampokan hingga merugi hingga ratusan juta rupiah. Padahal, uang itu rencananya untuk mencicil hutang biaya kampanye saat mencalonkan diri menjadi kepala daerah.

“Iya betul, uang saya Rp400 juta di dalam tas yang saya simpan di lemari diambil,” ujarnya kepada awak media, Selasa (13/12/2022).

Wali Kota Blitar, Santoso, buka suara usai menjadi korban perampokan di rumah dinasnya. Ia menceritakan detik-detik menegangkan saat komplotan perampok menyatroni kediamannya.

Santoso menyebut, ada 3 orang yang masuk ke kamar. Awalnya, mereka menggedor dan mendobrak pintu, lalu langsung masuk serta menyergapnya beserta sang istri.

Jadi mata dan mulut saya dan istri saya ditutup pakai lakban. Tangan dan kaki diikat. Saya disuruh tengkurap di lantai, istri saya di atas kasur,” ujarnya kepada awak media kompas86

Sebelum matanya ditutup, Santoso melihat salah satu pelaku membawa senjata tajam berupa parang.

“Sekilas saya lihat ada yang bawa parang panjangnya sekitar 40 cm. Itu dipakai untuk mengancam istri saya,” tegasnya.

Saya disergap disuruh tengkurap. Ketika saya belum menunjukkan tempat menaruh uang, saya ditendang, dipukul, istri saya bahkan diancam akan ditelanjangi,” tuturnya.

Selain melihat pelaku membawa senjata tajam, ia juga melihat salah satu sosok pelaku dengan ciri-ciri memiliki postur tubuh tinggi besar memakai rompi.

“Salah satunya itu tubuhnya emang kekar, pakai rompi,” kata Santoso.

Lebih lanjut dia menceritakan, pelaku menanyakan lokasi penyimpanan harta benda miliknya dan ruang CCTV dengan terus mengancam dan mengarahkan tendangan ke badannya.

“Jujur saja, saya masih punya tanggungan hutang. Rencana akhir tahun ini saya mulai nyicil hutang. Uang itu terkumpul dari honor dan sebagainya,” imbuhnya.

Selain uang, harta benda yang turut diambil komplotan perampok bersenjata itu adalah perhiasan milik sang istri.

Perhiasan istri saya juga dibawa, bahkan kalung yang masih dipakai pun diambil. Kemudian jam tangan dan cincin akik milik saya juga dibawa. Kalau handphone sempat dibawa tapi kemudian ditemukan di tempat sampah,” pungkasnya. (Eko)