Warga Mengungsi di Pidie Capai 3.696 Jiwa

oleh
Bagikan artikel ini

Kompas86.id, – SIGLI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie merilis korban mengungsi mencapai 3.696 jiwa.

Gelombang warga mengungsi dari Kecamatan Pidie, Peukan Baro, Indrajaya, Mutiara, Mutiara Timur dan Mutiara.

Informasi diperoleh Kompas86.id, Minggu (22/1/2023), banjir belum surut dari rumah warga seperti di Gampong Lampoh Lada, Tumpok Peut Ploh, Cot Teungoh, Cot Rheng dan Keunirei, Kecamatan Pidie.

“Saat ini jumlah KK yang mengungsi capai 1.205 KK dengan sejumlah titik,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pidie, Nasruddin, kepada kompas86.id, Minggu (22/1/2023.

Ia menyebutkan, warga yang mengungsi di Kecamatan Pidie seperti Gampong Dayah Tutong 40 KK (178 jiwa) dan Keunire 80 KK (240 jiwa).

Lalu, Peukan Baro 49 KK (98 jiwa) terdiri dari Gampong Si Alet-alet 19 KK (46 jiwa) dan Menje Mesjid 30 KK (52 jiwa).

Kemudian, Indrajaya di Gampong Dayah Caleu 14 KK (50 jiwa) dan Mutiara Timur 412 KK (1.236 jiwa).

Terdiri dari  Gampong Kumbang 87 KK (261 jiwa), Meunasah Paga 167 KK (501 jiwa) dan Meunasah Gogo 158 KK (474 jiwa).

Berikutnya, Kecamatan Mutiara 500 KK (1.534 jiwa). Adalah Gampong Pante Beureueh 80 KK (315 jiwa), Blang Beureueh 162 KK (530 jiwa), Dayah Beureueh 138 KK (370 jiwa dan Lampoh Sirong 120 KK (319 jiwa).

Disusul Kecamatan Kembang Tanjong di Gampong Meunasah Teungoh 110 KK (360 jiwa).

“Total warga mengungsi mencapai 1.206 KK dengan 3.696 jiwa). Masing-masing gampong telah mendirikan dapur umum,” ujarnya. 

Koordinator VRI Aceh, Fitriani, kepada kompas86.id, Minggu (22/1/2023) menjelaskan, relawan Vertical Rescue Indonesia (VRI) Aceh bersama Mahasiswa Pencinta Alam Jabal Everest Unigha Sigli dan Cempaga Stikes MNI Sigli, mengevakuasi warga terjebak banjir.

Korban banjir dievakuasi di Gampong Cot Teungoh, Kecamatan Pidie, Minggu (22/1/2023) dini hari. 

“Kami turut dibantu BPBD Pidie, sehingga tim berjumlah 12 personel berhasil mengevakuasi puluhan warga ke meunasah gampong tersebut,” ujarnya.

Ia menjelaskan, warga harus mengungsi karena ketinggian air setinggi dada orang dewasa. 

Warga yang mengungsi itu dari anak-anak, bayi bersama ibunya dan warga yang sakit. 

Korban banjir mengungsi mulai pukul 22.00 WIB hingga dinihari gunakan perahu karet. (amin)