150 Peserta Pasangan Calon Pengantin Turut Program Pembinaan Pemkot Cimahi Dibuka Oleh Pj Walikota

oleh
Pj Walikota poto bersama dengan perwakilan peserta pembinaan Pasangan Calon Pemgantin. Poto:Awan
Bagikan artikel ini
Pj Walikota Cimahi Dicky Saromi, photo bersama dengan perwakilan peserta Pasangan Calon Pengantin. Foto: (Awan)

KOMPAS86.ID, KOTA CIMAHI –        Pemkot Cimahi berharap pasangan calon pengantin yang akan berumah tangga dapat membina keluarga yang harmonis. Hal itu disampaikan Pj Walikota Cimahi Dicky Saromi saat pembinaan calon pengantin ‘One Stop Service‘ yang digelar di AWC. Jl. Kolmas prvoinsi jawa barat.

Disampaikan Dicky, 150 pasangan remaja yang hadir tentunya akan diberikan pembinaan supaya dapat memahami juga mengetahui resiko berumah tangga.

“Pembinaan ini perlu dilakukan dengan maksud agar pasangan tidak hanya tahu terkait nikah saja, namun juga harus tahu aspek lain seperti kesehatan, ekonomi yang ujungnya perceraian.

Sebelumnya Dicky menyampaikan bila s pemerintah kota (Pemkot) cimahi telah meluncurkan program aplikasi terkait pembinaan online calon pengantin. Dan saat ini, pemkot cimahi tengah berkolaborasi bersama BKKBN serta program pemberitaan kesehatan yang semuanya dilakukan untuk mempersiapkan pengantin, pungkas Dicky. Senin (30/9)

Sementara Kepala Dinas BKPSDMD Kota Cimahi dr. Fitriani Manan menyambut positif kegiatan pembinaan calon pengantin. Dan ini membuktikan adanya tingkat kesadaran calon pasangan pengantin untuk tahu bagaimana membina rumah tangga.

Selaman ini pemerintah terus berupaya memberi bimbingan serta pendampingan kepada pasangan calon, terlebih bagi calon pasangan yang beresiko stunting. Nantinya akan diberi pemahaman oleh tenaga pendamping yang sudah diberikan pelatihan sebelumnya.

” Pemerintah berharap para pasangan pengantin yang hadir semuanya sehat hingga dapat membina rumah tangga yang baik. Selain itu pihaknya mengandeng Kemenag (Kementerian Agama) Kota cimahi untuk dapat memberikan pemahamam perihal pernikahan”

Data kemenag mencatat angka penceraian di kota cimahi cukup banyak ditahun kemarin,  sebab itu perlu menggandeng Kemenag agar dapat memberikan pemahaman.

Materi yang diberikan dalam kegiatan pembinaan sangat penting untuk dipahami peserta, seperti: bagaimana cara bertahan dalam berumah tangga, kemudiam diberikan tips bagaimana menggetahui kesehatan reproduksi dengan baik agar nanti anaknya juga sehat.

Pihaknya telah melakukan kaderisasi sebagai kepanjangtanganan pemerintah dalam membantu pendampingan para calon pengantin, yakni bersama kader PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) dimasing masing RW dan RT dengan progam 10 PKK yang sudah menyentuh sendi-sendi keluarga termasuk 8 fungsi keluarga. (One)