5 Kecamatan di Kabupaten Garut Diterjang Banjir

oleh
Bagikan artikel ini

Poto :Tata

 

Garut| Kompas86.com – Akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Rabu (29/3/2023), sebanyak 5 kecamatan terkena banjir.

 

Di Kecamatan Talegong, Kampung Rumah Peuteuy di Desa Mekarmulya, diterjang banjir bandang. Camat Talegong, Muhammad Badar Hamid, melaporkan, banjir yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB ini terjadi akibat curah hujan cukup tinggi yang mengguyur daerah tersebut.

 

Akibatnya banjir bandang yang membawa material batu dan lumpur ini memutus jalan kabupaten yang ada di lokasi kejadian hingga lumpuh total dan tidak bisa dilintasi.

 

“Saat ini jalan kabupaten lumpuh total tidak bisa dilintasi, karena material berupa batu turun ke badan di Kampung Rumah Peuteuy Gunung Cabe RT 03 RW 01 Dusun Cigembong Desa Mekarmulya,” ujar Badar dalam laporan tertulisnya.

 

Selain itu akibat banjir bandang ini, imbuh Badar, membuat satu rumah milik warga bernama Yuyus (57) kini kondisi dan posisinya terancam.

 

Meskipun begitu, Badar mengungkapkan tidak ada korban jiwa ataupun korban luka akibat kejadian bencana ini. Adapun tindaklanjut dari kejadian tersebut, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan upaya pembersihan material banjir di lokasi terdampak.

 

Selain di Talegong, banjir juga menerjang beberapa desa di Kecamatan Bayongbong, Bahkan, berdasarkan informasi yang didapatkan dari Camat Bayongbong, Frederico Fernandes, terdapat 5 rumah warga yang terdampak banjir, dengan kerugian ditaksir kurang lebih 100 juta rupiah.

 

Ia memaparkan jika banjir yang diakibatkan oleh curah hujan tinggi dari pukul 14.00 WIB – 19.00 WIB ini, tak hanya berdampak terhadap rumah milik warga saja, melainkan berdampak kepada beberapa bangunan lain juga seperti masjid di Kampung Cimuncang RT 003 RW 006 Desa Salakuray yang terendak, Tembok Penahan Tanah (TPT) dj Kampung Cikajar RT 003 RW 004, Desa Sukarame yang rusak, hingga jalan sepanjang 50 meter juga terdampak bencana banjir ini.

 

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satria Budi, Kamis (30/3/2023), hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan debit air anak sungai meningkat mengalami luapan ke ruas badan jalan, tepatnya Jl. Raya Bayongbong Kampung Nangoh Az-Zahra, sehingga akses lalu lintas sempat terganggu, baik kendaraan roda dua maupun roda empat, dan pada pukul 16.18 WIB air sudah mulai surut secara berangsur-angsur dan lalu lintas normal kembali.

 

Dari Kecamatan Cikajang dilaporkan dua desa terdampak hujan dengan intensitas tinggi. Di Desa Padasuka, tepatnya di Kampung Padasuka RT 03 RW 03, tembok penahan tanah (TPT) ambruk setinggi kurang lebih 6 meter dan lebar 20 meter, mengakibatkan 2 unit rumah terdampak. Sedangkan di Desa Cikajang, tembok penahan tanah (TPT) ambruk setinggi kurang lebih 6 meter dan lebar 18-20 meter tepatnya di Kp. Peuntas RT.01 RW.04 Desa Cikajang mengakibatkan 2 unit rumah terdampak banjir.

 

Dari Kecamatan Caringin dilaporkan, Kp. Jonih RT.003 RW.007 Desa Purbayani, mengalami hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang sekira pukul 16.00 WIB, mengakibatkan 1 unit rumah roboh, penyintas dengan 1 Kepala Keluarga 4 Jiwa ini untuk sementara ditempatkan di rumah keluarganya yang lebih aman.

 

Dari Kecamatan Banyuresmi, Pusdalops PB BPBD Kabupaten Garut melakukan Asessment di lokasi kejadian di Kp. Cigaruguy, Desa Pamekarsari, atas laporan masyarakat serta perangkat desa, akibat hujan mengguyur wilayah tersebut dengan intensitas tinggi dari pukul pukul 14.00 WIB, sampai dengan pukul 16.00 WIB, mengakibatkan terjadi banjir akibat meluap air dari jalan raya _bypass_, sehingga berdampak pada beberapa unit rumah warga serta fasilitas umum, terdiri dari 32 unit rumah terdampak serta 2 unit fasilitas ibadah terdampak dengan ketinggian air kurang lebih 70 Cm.

 

Untuk sementara ini, bencana banjir tidak menimbulkan korban jiwa, dan para penyintas bencana telah mengungsi ke rumah yang dinilai lebih aman.

 

Satria Budi menerangkan, kondisi terakhir berdasarkan pantauan dan hasil koordinasi lapangan, hingga Rabu (29/3/2023), Pukul 19.30 WIB, air sudah surut di beberapa wilayah dan masyarakat secara mandiri melakukan gotong-royong membersihkan lelumpuran bekas luapan air.

 

Pihaknya, imbuh Satri Budi, telah melakukan koordinasi dengan unsur kewilayahan beserta dengan dinas teknis, yakni Disperkim, Dinas PUPR dengan mengerahkan alat berat untuk penanganan banjir bandang di Talegong khususnya, serta melakukan langkah-langkah assessment dan memberikan dukungan logistik kepada daerah terdampak untuk tindak lanjut berkaitan dengan percepatan penanganan kejadian tersebut.**(Tata).