Kompas86.id|-Perkembangan media sosial yang semakin pesat membawa sebuah perubahan dampak positif bagi pelajar. Dengan adanya media sosial pelajar dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain, sehingga mereka mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas.
Awalnya teknologi lahir dari pemikiran manusia yang berusaha untuk memudahkan kegiatan manusia. Seiring dengan perkembangan zaman teknologi mempengaruhi perkembangan informasi dan komunikasi.
Selain alat komunikasi, teknologi juga menghasilkan mesin-mesin yang canggih untuk memudahkan manusia mengerjakan pekerjaan. Salah satunya merupakan media sosial sebagai sarana atau tempat berinteraksi manusia, yang saling bertukar pikiran dari jauh yang jauh, selain itu sebagai tempat untuk mengakses informasi dari belahan dunia( Agustiah, Fauzi, Ramadhani, 2021:181-190).
“Penggunaan media sosial merupakan bagian dari sistem komunikasi di seluruh dunia. Dalam penggunaannya siswa tidak lepas dari media sosial, saat ini banyak siswa yang menggunakan media sosial sebagai aplikasi penghibur diri. Penggunaannya dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa yang telah kecanduan menggunakan media sosial tersebut. Media sosial memiliki pengaruh besar bagi siswa yang memiliki dampak positif dan Negatif.
“Adanya media sosial yang sering digunakan siswa saat ini adalah Facebook, games online, dan media sosial lainnya. Dengan menggunakan media sosial, siswa dengan mudah berkomunikasi dengan teman-temannya tanpa harus bertemu. Juga, media sosial ini bagi siswa merupakan hal yang sangat penting tidak hanya sebagai tempat untuk berkomentar, tetapi sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Dengan demikian, media sosial saat ini banyak diminati oleh para siswa.
Nasrullah (dalam Agustiah, Fauzi, Ramadhani,2021:181-190), mengatakan media sosial merupakan suatu media internet yang memungkinkan untuk pengguna mempresentasikan atau berinvestasi, berbagai, bekerja sama, dan berkomunikasi dengan pengguna media lain dan bentuk sebuah ikatan sosial secara virtual. “Menurut Mikey dan young mengartikan media sosial sebagai konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi antara individu dan media sosial publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individunya.
Penggunaan media sosial sangat memudahkan kita untuk mengakses berbagi situasi sesuai dengan kebutuhan pengguna alat elektronik. Seperti situs yang sesuai dengan bisnis, hobi, pendidikan, dan pertemuan, bahkan bisa melalui internet. Sebuah kemajuan memberikan dampak positif dan negatif juga. Dampak yang paling banyak ditakutkan oleh orang tua dan guru salah satunya adalah siswa yang selalu berlebihan menggunakan media sosial akan berdampak pada perilaku belajar siswa di sekolah. (Agustiah, Fauzi, Ramadhan, 2021: 181-190).
“Penggunaan media sosial, masih banyak siswa yang belum memahami penggunaannya. Media sosial yang berdampak rendahnya perilaku belajar siswa di sekolah, mereka lebih banyak membuang waktu untuk bermain Game online, dan hal tersebut dikarenakan siswa kurang memahami dan memanfaatkan penggunaan media sosial. Berdasarkan hal itu, maka hasil belajar siswa di kelas kurang maksimal karena media sosial bukan digunakan untuk proses belajar, tetapi lebih digunakan untuk media hiburan.
Kehadiran media sosial dapat membantu siswa lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar, para siswa asik menggunakan media sosial untuk mengakses internet dan membuka situs-situs yang ada di internet dan mereka seolah-olah tidak peduli dengan tugas pekerjaan rumah, dan mengulangi pelajaran di sekolah untuk menambah ilmu dan wawasan cara berfikir mereka. Hal itu terjadi karena mereka lebih mementingkan dengan bermamin main game Online, seperi Free fire, dan lainya.( Agustiah, Fauzi, Ramadhan, 2021).
“Penggunaan media sosial yang berlebihan memberikan dampak yang kurang baik bagi siswa. Seperti kurangnya rasa ketertarikan terhadap materi pelajaran, kurangnya berkomunikasi, kurangnya berdiskusi dengan teman. Selain itu, kecanduan media sosial akan sulit memuaskan perhatian pada mata pelajaran di sekolah, karena perhatiannya sudah terbagi dengan media sosial.
Penggunaan media sosial ini sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Hal ini, dapat memicu timbulnya rasa kecanduan terhadap media sosial terlebih permainan game online yang setia hari adalah pekerjaan mereka dan menyebabkan kurangnya rasa ketertarikan terhadap proses belajar mereka. Di samping itu, pada waktu pelajaran kosong siswa lebih memilih untuk bermain media sosial atau game daripada membaca kembali materi yang diberikan oleh guru.
Kemajuan teknologi memang berpengaruh bagi siswa dalam proses belajar. Karena kecanggihan teknologi yang menjadi aktivitas siswa di era digitalisasi ini. Salah satu hal yang sangat membantu mereka adalah untuk memanfaatkan mesin pencarian pertanyaan, pengetahuan maupun materi. Bahan proses belajar mengajar di sekolah biasa memanfaatkan teknologi digital internet . Penggunaan media sosial sangat mempengaruhi pengembangan siswa.
Minat merupakan perasaan ingin tahu, mempelajari, dan memiliki sesuatu. Di samping itu, merupakan bagian dari ranah afeksi, mulai dari kesadaran sampai pada pilihan nilai “Minat” merilis pengaruh perasaan dan menafsirkan untuk sesuatu hal, karena ada perasaan tertarik pada sesuatu hal yang sedang dikerjakan atau kegiatan. Dengan demikian, minat itu merupakan dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang terhadap suatu kegiatan membantu orang tersebut merasa tertarik. Jadi, minat tidak timbul sendirian ada unsur kebutuhan yang terkandung di dalamnya.
Selain itu, Minat akan muncul karena adanya dorongan atau motivasi dari orang lain seperti, orang tua dan teman-teman.(Amir, 2017).
Jadi, dapat disimpulkan minat merupakan keinginan atau ketertarikan seseorang terhadap sesuatu. Minat juga, ada pengaruh terhadap diri seseorang.
Kesimpulan yang dapat dirangkum penulis ialah media sosial memberikan hasil yang positif bagi siswa dalam meningkatkan minat belajar siswa, karena kemudahan dalam mengakses ilmu pengetahuan dan berinteraksi sesama teman. Namun, penggunaan media sosial juga, memiliki pengaruh negatif bagi siswa yang membuat mereka akan menjadi malas untuk belajar, mengerjakan tugas dan berkontak di dunia nyata. Karena itu, media sosial lebih menyenangkan daripada belajar***
Penulis: Petra Sensiana Jaman
Mahasiswa PGSD UNIKA St Paulus Ruteng
Kontributor: (Deni)