KOMPAS86.ID. KOTA CIMAHI – Dinas Pendidikan Kota Cimahi bersama dengan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) dan Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kota Cimahi kembali menyelenggarakan Simulasi Manasik Haji Bagi Peserta Didik Usia Dini, Rabu (02/10). Kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan Brigif Kota Cimahi ini diikuti oleh murid-murid PAUD dan TK se-Kota Cimahi.
Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Cimahi Mardi Santoso menyampaikan bahwa kegiatan Simulasi Manasik Haji bagi peserta didik usia dini ini merupakan ikhtiar untuk meningkatkan syi’ar agama Islam dalam upaya membentuk generasi penerus yang shaleh dan shalehah. Tidak hanya itu, proses belajar tentang manasik haji pada anak usia dini dapat menjadi media pembentukan karakter dengan menanamkan nilai-nilai seperti disiplin, rasa syukur, dan kepedulian kepada sesama.
“Sejak dini kita tanamkan kepada anak-anak kita kecintaan kepada Allah dan ajaran-ajaran yang salah satunya adalah melaksanakan ibadah haji. Mudah-mudahan dengan simulasi ini anak-anak kita dari usia dini ini sudah sudah mengingat sudah mengingat Allah, sehingga menambah kecintaannya kepada Allah SWT,” ungkap Mardi.
Ia menyatakan komitmen Pemerintah Daerah Kota Cimahi dalam menyiapkan generasi penerus bangsa dengan melakukan pembangunan sumber daya manusia sehingga dapat terbentuk generasi penerus yang selain cerdas secara IQ-nya juga mempunyai karakter yang kuat dan sesuai dengan tuntunan agama.
Senada dengan hal tersebut, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Cimahi, Diah Utami Dicky Saromi menyebutkan bahwa dalam membentuk Generasi Emas 2045 perlu dilakukan sedari dini.
“Tujuannya adalah untuk memotivasi anak-anak ini sehingga dari sekarang mereka bisa memproses dirinya untuk menjadi anak-anak yang shaleh, beriman dan bertakwa sehingga ke depannya mereka bisa tumbuh menjadi Generasi Emas 2045 yang cerdas, shaleh, beriman dan bertakwa,” tutur Diah.
Diah menambahkan bahwa Simulasi Manasik Haji ini merupakan bekal untuk para peserta didik usia dini menyiapkan dirinya untuk menjadi tamu Allah SWT di kemudian hari, “Kegiatan manasik ini adalah simulasi, supaya mereka nanti siap ketika saatnya tiba diundang menjadi tamu Allah. Nah, untuk bisa diundang menjadi tamu Allah tentu syaratnya harus mendapatkan Ridho dari Allah sebagai tuan rumahnya,” imbuhnya.
Ia berpesan kepada guru-guru dan orang tua murid untuk membantu anak-anaknya berproses dalam mendapatkan Ridho Allah, “Untuk bisa mendapatkan ridho Allah tentunya mereka harus berproses dengan bertafakur, sehingga pesan saya adalah kepada para orang tua dan para guru-guru semua yang mendampingi Kepala Sekolah dan Kepala Satuan PAUD-TK yang ada di KOTA CIMAHI untuk membekali mereka dengan tafakur, dimana tafakur itu adalah satu proses untuk melakukan perenungan mendalam sehingga mereka bisa memahami dengan mereka paham mereka bisa meyakini dan mengimani kebenaran dari ayat-ayat suci Al-Quran,” tutup Diah. ***